Ourvoice.or.id. Presiden Amerika Barack Obama telah memerintahkan semua kantor-kantor badan pemerintah Amerika di luar negeri untuk memastikan bahwa diplomasi dan bantuan asing mendukung dan melindungi hak-hak orang-orang gay, lesbian, biseksual dan waria.
Dalam memorandum yang dikeluarkan hari Selasa 4 desember 2012, Presiden Obama memerintahkan kantor-kantor seperti Departemen Luar Negeri dan USAID melawan tindakan kriminal terhadap orang-orang lesbian, gay, biseksual dan transgender di luar negeri dan membasmi diskriminasi.
Perintah itu meminta kantor-kantor untuk menggunakan bantuan asing guna melindungi HAM dan mendorong non diskriminasi. Perintah itu juga meminta agar kantor-kantor melindungi pengungsi dan pencari suaka Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender yang rentan.
Pada bulan September lalu, Presiden Obama mengatakan pada sidang umum PBB tidak satupun negara boleh menolak hak-hak mereka berdasarkan orientasi seksual mereka.
Peter Sprigg dari organisasi Family Research Council mengecam keputusan Obama tersebut. “Presiden Obama bertindak seakan-akan perilaku homoseksual telah diterima sebagai hak asasi manusia secara universal, padahal tidak demikian adanya. Belum ada perjanjian atau pernyataan masyarakat internasional secara universal. Jadi dia bertindak secara mengada-ngada saja,” demikian komentar Sprigg.
Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton di Jenewa hari Selasa mengatakan hak gay dan hak azasi manusia adalah sama dan mengatakan homoseks sama sekali bukan kejahatan.
Pengumuman itu merupakan salah satu dari beberapa tindakan untuk mendukung hak-hak gay dan lesbian, salah satu kelompok pendukung Partai Demokrat.
Sumber : www.voaindonesia.com