Search
Close this search box.
Pemain Zenit St. Petersburg rayakan gol ke gawang Malaga (Reuters/Alexander Demianchuk)
Pemain Zenit St. Petersburg rayakan gol ke gawang Malaga (Reuters/Alexander Demianchuk)

Ourvoice.or.id. Suporter salah satu klub terbesar di Rusia, Zenit St Petersburg meminta klub kesayangannya untuk tidak merekrut pemain-pemain berkulit hitam dan kaum homoseksual.

Bagi mereka, langkah ini penting untuk menjaga tradisi yang sudah berjalan selama ini. “Kami tidak rasis namun kami melihat tidak adanya pemain berkulit hitam di tim ini sebagai sebuah tradisi yang penting,” tulis Landscrona, salah satu kelompok suporter Zenit dalam situsnya, Senin, 17 Desember 2012. Surat terbuka itu dinamai “Selection 12 manifesto”. Bagi Landscrona, sikap penolakan terhadap pemain berkulit hitam punya tujuan mulia.

Mereka yakin langkah tersebut akan menjaga identitas nasional klub yang merupakan simbol dari St Petersburg. Seperti dilansir guardian.co.uk, Zenit merupakan satu-satunya klub di Rusia yang tidak menggunakan pemain-pemain berkulit hitam. Klub yang berada di utara St Petersburg ini dikenal sangat terpengaruh oleh semangat nasionalis kelompok sayap kanan yang ada di sana.

Fans juga menyatakan keinginan mereka melihat lebih banyak pemain dari daratan Eropa di Zenit. “Kami hanya menginginkan pemain dari persaudaraan negara-negara Eropa Timur, seperti Ukraina dan Belarusia begitu juga dengan negara-negara Baltic dan Scandinavia.

Kami punya kesamaan mental dan sejarah dan latar belakang budaya.” Tak cukup menolak pemain-pemain berkulit hitam, fans Zenit juga menolak kehadiran pemain dari kaum homoseksual. Tuntutan ini juga disertai dengan ancaman pembunuhan. Ini membuat klub kaya itu memutuskan menolak merekrut beberapa pemain kulit hitam ternama.

Juru bicara Zenit menolak mengomentari surat terbuka tersebut. Sedangkan striker asal Rusia, Alezander Panov mengatakan kalau fans tidak berhak mempengaruhi kebijakan yang diambil oleh klub. “Jika klub tidak punya cukup pemain berkualitas di St Petersburg, maka apa harus dilakukan klub?” ujarnya. “Klub di belahan dunia manapun memiliki pemain berkulit hitam. Jika mereka tidak ada di Zenit, itu masalah Zenit. Saya pikir fans tidak berhak menuntut klub untuk membeli atau tidak membeli seorang pemain. Fans punya hak untuk datang ke stadion atau tetap di rumah,” sambung Panov. (adi)

Sumber : http://bola.viva.co.id