Search
Close this search box.

(Foto : tabloidjubi.com)
(Foto : tabloidjubi.com)

Ourvoice.or.id. Kunjungan Presiden RI, Soesilo Bambang Yoedhoyono di  London, Inggris benar-benar disambut oleh aksi protes yang dilakukan beberapa NGO Internasional, diantaranya, Tapol, Survival Internasional dan Amnesty Internasional. Mereka memprotes dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang dilakukan oleh Indonesia terhadap Orang Asli Papua.

Sumber tabloidjubi.com di London, Inggris, mengatakan aksi protes ini terjadi saat SBY bersama Ibu Negara, Ani Yoedhoyono sementara dijamu oleh Ratu Elizabeth II bersama suaminya, Pangeran Philip dalam sebuah seremonial kenegaraan di London’s Horse Guards Parade sebelum menuju Istana Buckingham dimana SBY dan Ibu Negara akan tinggal selama 3 hari kunjungan keduanya di Inggris. Sekitar 50 orang demonstran yang membawa poster dan spanduk yang bertuliskan “berhenti membunuh orangpapua”, “Bebaskan Filep Karma”, “Hentikan Pelanggaran HAM di Papua” dll,  berdiri di depan kediaman Perdana Menteri Inggris, David Cameron di di 10th downing street.

Para demosntran ini mengklaim SBY telah melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap Orang Asli Papua. Bersama kelompok HAM yang berbasis di New York, para demonstran ini menyatakan militer Indonesia adalah pihak yang bertanggung jawab untuk beberapa kekerasan yang terjadi di Papua, Indonesia. Setidaknya selama satu dekade ini, aparat keamanan telah mengambil tindakan yang berlebihan dalam merespon aksi perlawanan rakyat Papua yang sebenarnya masih dikategorikan dalam skala rendah. SBY sendiri, menurut kelompok HAM ini, telah mengakui jika terkadang aparat keamanan Indonesia bertindak berlebihan. Namun tindakan itu masih dalam skala yang kecil juga dengan korban yang sedikit.

Dalam aksi protes ini, dua aktivis HAM mencoba mendekati kendaraan yang digunakan SBY menuju Istana Buckingham. Namun keduanya di hentikan oleh polisi Scotland Yard yang menganggap keduanya telah mengganggu kunjungan kenegaraan SBY. Scotland Yard mengkonfirmasi jika satu orang dari dua aktivis tersebut, yakni Peter Tatchell, tekah ditangkap atas aksinya itu. Namun Peter kemudian dibebaskan oleh Scotland Yard. (Video penangkapan Peter Tatchell). (Jubi/Victor Mambor)

Sumber : www.tabloidjubi.com