Ourvoice.or.id – Meski ada banyak pandangan negatif mengenai homoseksualitas, semakin banyak generasi muda Belanda yang melakukan coming out atau mengakui/menunjukkan orientasi seksual mereka secara blak-blakan.
Dalam waktu enam tahun, usia generasi muda yang melakukan coming out menurun. Usia anak laki-laki yang mengaku homo menurun dari hampir 17,8 ke 16,6 tahun.
Di antara para gadis, usianya menurun dari 16,3 ke 15,9 tahun. Hal ini terungkap dari penelitian yang diadakan dua lsm Rutgers WPF dan Soa Aids Belanda. Penelitian dilakukan terhadap 8.000 anak laki-laki dan perempuan berusia 12-25 tahun. Penelitian serupa telah dilakukan sebelumnya pada tahun 2005.
Penerimaan buruk
Di kalangan generasi muda, penerimaan terhadap kaum homo masih buruk. Hampir seluruh anak muda yang diwawancarai tidak keberatan melihat sepasang muda-mudi berciuman di jalan. Namun, jika menyangkut dua laki-laki yang berciuman, setengah dari jumlah anak laki-laki dan 16 persen gadis yang diwawancara menolaknya.
Sementara itu, 16 persen anak laki-laki dan 25 persen gadis merasa keberatan jika melihat dua gadis berciuman. Satu dari delapan anak laki-laki dan tiga persen gadis mengatakan bahwa mereka akan memutuskan pertemanan jika ternyata salah satu teman mereka homo atau lesbi.
Tidak berubah
Enam tahun belakangan ini, perilaku seksual generasi muda hampir tidak berubah. Usia untuk berhubungan seks pertama kalinya hampir tetap sama. Sebagian besar anak muda pun berupaya sebaik mungkin untuk menghindari kehamilan.
Sebanyak 87 persen anak laki-laki menuturkan bahwa mereka menggunakan kondom atau alat kontrasepsi lainnya sewaktu hubungan seks pertama. Sementara itu, prosentase di antara para gadis lebih tinggi, yaitu 91 persen.
Angka generasi muda yang aktif secara seksual di sekolah lanjutan kini lebih stabil. Sedangkan pada tahun 2005, terjadi kenaikan jika dibandingkan tahun 1995.
Menyesal
Dari penelitian ini terungkap sebuah informasi baru: anak muda tidak merencanakan kapan mereka melakukan hubungan seksual untuk pertama kali.
Para gadis kerap lebih menyesali hubungan seks pertama mereka dibandingkan dengan anak laki-laki. Sepertiga anak perempuan menyesali pengalaman tersebut. Sedangkan prosentase pada anak laki-laki sebesar 16 persen.
Sementara itu, lebih dari seperlima gadis mengungkapkan seharusnya hubungan seksual pertama mereka ditunda lebih lama lagi. Di antara anak laki-laki angka ini hanya mencapai delapan persen.
Sumber : http://www.rnw.nl