Surabaya – Seorang waria asal Jember, Sutika bin Marwapi (42), berangkat menunaikan ibadah haji dengan Kloter 69, sedangkan calon haji tertua dari Lumajang yang berusia 100 tahun, Jayus bin Sukandar, telah berangkat dengan Kloter 63.
“Sebagai Muslim, saya ingin menunaikan ibadah haji, tapi kalau saya seperti begini ya takdir. Di Tanah Suci, saya ingin bertobat, agar masuk surga, apalagi keluarga saya sebenarnya termasuk orang yang ngerti (taat beragama),” katanya di Surabaya, Senin.
Ditemui ANTARA di Gedung A-2 Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), waria asal Desa Cangkring Baru, Kecamatan Jenggawah, Jember itu mengaku dirinya bertobat di Tanah Suci, karena dirinya menjadi waria, padahal semua itu bukan keinginan dirinya.
“Saya berangkat dengan KTP laki-laki, karena petugas Imigrasi memeriksa saya dan saya dinyatakan sebagai laki-laki, tapi sepulang dari Tanah Suci, saya akan tetap konsisten sebagai wanita,” katanya, didampingi petugas Kloter 69, Wahib.
Sebelumnya, calon haji tertua yang berusia 100 tahun, Jayus bin Sukandar, telah berangkat dengan Kloter 63/Lumajang pada Minggu (14/10) siang. “Senang, saya berangkat haji karena (diberangkatkan) anak-anak saya,” kata lelaki asal Joglosari Tambahrejo Candipuro Lumajang yang kelahiran 8 Februari 1912.
Sementara itu, calon haji termuda berusia 18 tahun tiga bulan bernama Husain Asmara DM bin H Maksum Salam asal Kebonduren Ponggok Kabupaten Blitar yang merupakan kelahiran 17 Juli 1994. (*)
sumber : http://www.antarajatim.com