Search
Close this search box.

AP/Dita Alangkara
AP/Dita Alangkara

TEMPO.COMoskow – Mahkamah Agung Rusia menguatkan larangan propaganda tentang hubungan gay atau homoseksual pada kalangan anak di bawah umur. Hanya saja, pengadilan masih memperbolehkan informasi yang netral tentang gay kepada anak. Keputusan pengadilan ini keluar sejak pertengahan Agustus, tapi belum dipublikasikan hingga pekan ini.

“Itu hanya untuk promosi tentang hubungan langsung saja,” kata seorang aktivis pendukung gay Rusia, komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual, transgender), Yury Gavrikov, Jumat, 14 September 2012.

Beberapa wilayah Rusia, seperti Arkhangelsk dan St Petersburg, telah memasukkan larangan promosi perilaku gay ke anak-anak dalam undang-undang. Orang yang melanggar akan didenda 50 ribu rubel atau sekitar Rp 15 juta. Jika institusi yang melanggar, dendanya 10 kali lipat. Sayangnya, undang-undang yang disahkan pada 11 Maret 2012 ini tidak secara detail menjelaskan propaganda macam apa yang dimaksud.

Komunitas LGBT mengajukan masalah ini ke Mahkamah Agung. Komunitas ini telah dilarang menggelar acara publik. Pemerintah Moskow telah melarang aksi gay di ibu kota sejak 2006 dan musim panas lalu Dewan Kota melarang semua kegiatan tersebut untuk seratus tahun ke depan.

Namun, aturan ini hanya berlaku di wilayah-wilayah tertentu. Undang-undang ini belum berlaku secara nasional. Beberapa wilayah di Rusia sedang mengusulkan aturan ini diadopsi untuk semua wilayah.

Beleid ini telah menyebabkan reaksi di Rusia yang sentimen anti-gay tetap kuat. Gereja Ortodoks Rusia telah menyatakan mendukung undang-undang itu. Komunitas LGBT sedang menggalang bantuan negara Barat guna melawan aturan hukum yang dianggap diskriminatif.

Sumber : tempo.co