Oleh : Erma Retang
Gadis belia itu tergantung kelu
dijerat seutas tali plastik kaku
tak ada lagi akal menanggung malu
hanya itu
Putri
Remaja putus sekolah yang tengah nikmati
indahnya langkah gemulai usia muda
dalam kungkungan masyarakat pongah
Dia nikmati alunan musik kibot malam itu
bersama kawan-kawan perempuan dalam nyanyi
canda tawa dilantunkan
sebelum wilayatul hizbah menghinakannya
dalam tuduhan keji
menjual diri
Putri..
tak tahan harga diri direndahkan
luluh lantak di injak atas nama kesucian tuhan
melepas hidup di tali gantungan
atas nama apa
semua dilakukan
moral
kesucian tuhan
atau sekedar kepicikan manusia
Putri, nak
manusia hinakanMU atas nama tuhan
seolah mereka adalah pemilik tunggal kesucian
pemegang monopoli tuduhan dan sangkaan
pergilah kau mengadu pada khalikmu
katakan padanya apa yang mau kau adukan
kami akan mengenangMU dengan
harga diri remaja belia yang luruh
karna asal tuduh
air mata kami
akan iringi perjalanan panjangMU
pun kami akan berjalan dalam setapak
perlawanan
agar engkau tak di susul putri putri lain
untukmu Putri…Gadis belia korban kepongahan si “penjaga kesucian tuhan” (12912)