Search
Close this search box.

trevor macdonald (sumber : blogs.babble.com)
trevor macdonald (sumber : blogs.babble.com)

KOMPAS.com – Sampai pekan lalu perdebatan besar tentang menyusui masih seputar pada tempat untuk menyusui dan jangka waktu lamanya menyusui bayi. Tapi Trevor MacDonald, orang tua transgender berusia 27 tahun, telah berhasil mengangkat pertanyaan yang besar yang selama ini tak pernah ditanyakan oleh siapa pun: siapa yang akan menyusui?

MacDonald telah mendokumentasikan pengalaman unik menyusui dalam foto dan anekdot di blog-nya selama hampir satu tahun. Tapi dia mendapatkan eksposur besar-besaran bulan ini, setelah perselisihan dengan La Leche League (LLL), sebuah organisasi internasional yang bergerak dalam bidang dukungan untuk menyusui atas definisi ibu.

Setelah menyusui anaknya Jacob yang sekarang berusia 16 bulan, ia berharap untuk menjadi seorang pelatih kelompok-kelompok lokal klub dukungan menyusui, tapi sayang kebijakan yang berlaku hanya perempuan yang bisa menduduki tampuk pimpinan kelompok dukungan menyusui.

MacDonald dilahirkan sebagai perempuan tapi menjadi seorang transgender pada usia 23 tahun melalui perawatan hormon dan operasi dada. “Saya masih mempertahankan organ reproduksi perempuan saya, tapi saya merasa sepenuhnya sebagai laki-laki, dan jika orang yang bertemu saya di jalan tidak akan pernah menebak bahwa saya perempuan. Mereka akan menyangka saya laki-laki tulen,” tulisnya dalam sebuah artikel di Out Magazine yang diterbitkan pada bulan April lalu. Dia juga tegas mengidentifikasi dirinya sebagai seorang ayah, bukan seorang ibu.

Selain itu ia pun mengidentifikasi dirinya juga sebagai homoseksual dan menikahi suaminya sebelum mengandung anak mereka. Sebelum melahirkan secara normal ia menemukan tentang metode menyusui bagi perempuan yang pernah mengalami mastektomi (operasi pengangkatan payudara).

Tujuan utama MacDonald adalah menyediakan anaknya yang baru lahir dengan jenis nutrisi yang hanya ASI bisa berikan. (Organisasi Kesehatan Dunia, WHO merekomendasikan ASI selama setidaknya enam bulan pertama kehidupan seorang anak) Melalui SNS, sebuah perangkat tubular yang menghubungkan botol ke  daerah puting, sehingga anak merasakan pengalaman menyusui. MacDonald pun mulai menyusui anaknya.

 (sumber : therecord.com)
(sumber : therecord.com)

Pada awalnya, ia menemukan tantangan, “Saya kesulitan dalam menyusui anak ketika Anda tidak memiliki jaringan kelenjar payudara sama sekali. tetapi dengan bantuan LLL semuanya berjalan lancar.” Dalam sebuah surat kepada LLL MacDonald memuji lembaga tersebut, mengakui bahwa ayah menyusui adalah “wilayah yang sama sekali baru.”

“Tanpa dukungan dan informasi yang diberikan kepada saya oleh LLL, saya ragu bahwa saya akan bisa menyusui saat ini,” tulis MacDonald di blognya MilkJunkies.

“Ini adalah harapan saya bahwa suatu hari bisa membalas kasih sayang, dorongan, dan keahlian yang membuat perbedaan seperti pengalaman menyusui
pribadi saya.”

Tapi LLL tetap mempertahankan kebijakan mereka bahwa para pemimpin kelompok harus perempuan. Terlepas dari kebijakan tersebut LLL merespon MacDonald untuk dan memberi dukungan buat misinya “Membantu semua ibu terlepas dari latar belakang mereka.” Bahkan MacDonald, yang mengidentifikasi diri sebagai seorang ayah, didukung oleh LLL. Tapi kebijakan mereka tetap kukuh.

Cerita MacDonald diliput secara luas di media Kanada pekan ini, memunculkan pertanyaan baru khususnya di kalangan perempuan.”Keputusan La Leche League, Kanada bersifat diskriminatif,” ujar Annie Urban, Ph.D.,mengatakan kepada Toronto Star. “Sudah saatnya bagi La Leche League untuk memperbarui pedoman dan mengakui bahwa menyusui tidak eksklusif wilayah seorang ibu.”

Pendapat lain dari seorang wanita yang berbasis di Montreal bernama Jill tidak setuju. Dalam sebuah surat kepada Montreal Gazette yang meliputi cerita, ia membela keputusan LLL.

Tapi debat yang tentang menyusui menjadi berkembang pada sebuah evolusi cara kita mendefinisikan ibu, ayah, dan segala sesuatu di antaranya. RUU baru-baru ini di California contoh lain bagaimana struktur keluarga yang berkembang tak hanya berisi pasangan heteroseksual. Mengakui penerimaan orientasi seksual dan gender, perceraian, serta ayah tunggal.

Menurut Williams Institute, di dalam komunitas transgender sendiri, 38 persennya diperkirakan adalah orang tua. Angka-angka ini diperkirakan akan terus meningkat. Apakah itu berarti satu lembaga harus mengubah kebijakannya? Belum tentu, meskipun minat dalam kasus MacDonald mungkin berkembang  kelompok yang memberi dukungan untuk ayah yang ingin menyusui.

sumber : kompas.com