Search
Close this search box.

“Ada harapan, tetapi jangan tanyakan kepada saya mengenai kapannya, karena kami juga tidak tahu.” Pemenang Hadian Nobel yang juga membantu penemuan HIV mengatakan pengobatan untuk AIDS hampir di depan mata, menyusul serangkaian penemuan bidang medis.

Saat diwawancara AFP disela konferensi penyakit global, Francoise Barre-Sinoussi, yang memenangkan Nobel bidang kesehatan pada tahun 2008, yang juga merupakan bagian dari tim yang menemukan Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang menjadi penyebab AIDS, ia menyebutkan penelitian ilmiah menuju ke penyembuhan penyakit itu.

Dia menyebut pasien di Berlin yang sembuh, setelah menjalani tranplantasi sumsum tulang, dikatakan bahwa hal itu membuktikan cara untuk mengeliminasi virus dari tubuh adalah sesuatu yang realistik.

Hal lain yang menjadi sumber optimis adalah bahwa sekelompok pasien, yang jumlahnya kurang dari 0,3 persen, tidak menimbulkan gejala keberadaan virus itu meskipun tanpa menerima pengobatan.

Sekelompok kecil pasien di Prancis yang mendapat obat antiretroviral, dan sekarang hidup tanpa pengobatan, kata Barre-Sinoussi.

“Ada harapan, tetapi jangan tanyakan kepada saya mengenai kapannya, karena kami juga tidak tahu.”

Dia mengatakan secara prinsip sangat mungkin untuk menghalau penyakit pandemik AIDS pada tahun 2050, jika akses untuk mendapat pengobatan tidak mengalami halangan.

Sebanyak 25 ribu orang, termasuk selebritis, ilmuwan dan penyandang HIV, diperkirakan berkumpul di ibu kota Amerika Serikat pada hari Minggu, menyerukan dilakukan tindakan global terhadap penyakit pandemik AIDS yang telah menyerang hampir tiga dekade.

Lebih dari 34 juta orang di dunia hidup dengan HIV, dan sekitar 30 orang telah meninggal karena Aids, dan penyakit yang berkaitan dengan kekebalan tubuh. (Penulis: AFP/ Entin Supriati)

sumber : beritasatu.com