TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Umum Lembaga Ourvoice Hartoyo mengatakan, dari enam calon gubernur (Cagub) DKI Jakarta yang berkampanye, tidak ada satu pasangan pun yang secara tegas membela kelompok yang terpingirkan, termasuk Kelompok Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT).
“Isu yang ditawarkan oleh para Cagub masih seputar pendidikan, kesehatan gratis, banjir, dan kemacetan. Ini memang isu krusial, tetapi masih ada persoalan lain yang harus dibahas yaitu rasa aman bagi setiap orang untuk mengekspresikan identitas diri sebagai manusia.,” ujarnya dalam rilis pers yang diterima wartawan tribun.
Hartoyo mengkritik Cagub DKI Jakarta yang melakukan kampanye dengan mengangkat tema pendidikan dan kesehatan gratis untuk orang miskin.
“Pendidikan dan kesehatan gratis, sudah seperti alat jualan politik para calon. Namun, faktanya program tersebut sulit diakses oleh kelompok transgender karena identitas gendernya. Kelompok Waria (transgender) miskin selama ini kehilangan segala akses baik pendidikan dasar, kesehatan sampai persoalan hak mendapatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP), ” ujarnya..
Negara yang seharusnya memberikan perlindungan, dalam hal ini sudah menyingkirkan akses -akses dasar hidup sebagai seorang LGBT.
“Sudah menjadi tontonan sehari-hari bagaimana kelakuan Satpol PP, dinas sosial dan kepolisian memperlakukan kelompok transgender (Waria) sebagai kelompok sasaran yang akan diburu atas nama pembinaan, ” katanya.
Hartoyo menambahkan, walaupun isu keberagaman selalu menjadi salah satu isu yang diusung oleh para calon gubernur DKI Jakarta, tetapi isu keberagaman masih berkisar tentang etnis dan perbedaan agama saja.
“Padahal keberagaman masyarakat Jakarta bukan hanya soal etnis dan antar agama saja, tetapi juga persoalan identitas. Seperti identitas gender (laki-laki, perempuan dan Waria) dan orientasi seksual (homoseksual, biseksual dan heteroseksual) yang tidak bisa diabaikan begitu saja, ” tambahnya.
sumber : tribunnews.com