Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Instagram telah mulai melarang konten yang mempromosikan terapi konversi LGBT, termasuk posting pengguna.

Larangan ini berlaku untuk praktik yang berupaya mengubah orientasi seksual seseorang dari gay atau biseksual menjadi heteroseksual. Pada hari Jumat, seorang direktur kebijakan publik Instagram mengatakan bahwa konten kontroversial tidak akan lagi diizinkan, mulai minggu ini.

“Kami tidak mengizinkan serangan terhadap orang berdasarkan orientasi seksual atau identitas gender dan memperbarui kebijakan kami untuk melarang promosi layanan terapi konversi,” kata juru bicara Instagram dalam sebuah pernyataan. “Kami selalu meninjau kebijakan kami dan akan terus berkonsultasi dengan para ahli dan orang-orang dengan pengalaman pribadi untuk menginformasikan pendekatan kami.”

Perubahan juga akan berlaku untuk Facebook, sebagai pemilik Instagram. Awal tahun ini, Facebook melarang promosi terapi konversi dalam iklan. 

Kebijakan baru tersebut tiba ketika seruan di Inggris semakin meningkat bagi pemerintah daerah untuk melarang terapi konversi sebagai tindak pidana. Pada tahun 2018, negara itu berjanji untuk melarang praktik tersebut, tetapi tidak ada tindakan resmi yang diambil. Di Amerika Serikat, terapi konversi yang diarahkan pada anak di bawah umur telah dilarang di 20 negara. 

Pertanyaan besarnya adalah seberapa ketat Facebook dan Instagram akan memberlakukan larangan ketika kelompok terapi konversi cenderung memiliki afiliasi agama. Hingga hari ini, para aktivis hak-hak sipil berpendapat bahwa Facebook secara khusus telah lambat untuk menghentikan ujaran kebencian dan informasi yang salah yang beredar. Namun, eksekutif perusahaan, termasuk CEO Mark Zuckerberg, telah mengatakan perusahaan ingin menghindari kebijakan kebebasan berbicara. 

Instagram mengatakan bahwa larangan total akan membutuhkan waktu untuk diterapkan. Jadi akun pengguna dan grup yang dikhususkan untuk terapi konversi mungkin tetap terlihat, untuk saat ini. (R.A.W)

Sumber:

PCmag