SuaraKita.org – Sebuah tim peneliti dari University of Toronto, Institute of Sexology and Sexual Medicine, Charité-Universitätsmedizin Berlin dan University of Lethbridge telah menemukan bukti yang menunjukkan bahwa seorang lelaki dengan kakak lelaki memiliki peluang lebih besar untuk menjadi gay daripada lelaki yang tidak. Dalam makalah mereka yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of Royal Society B , kelompok ini menggambarkan penelitian mereka tentang data dari upaya penelitian masa lalu dan apa yang dipelajari dari itu.
Para ilmuwan saat ini tidak dapat menjelaskan homoseksualitas pada lelaki atau perempuan, bahkan ketika para peneliti terus menemukan jawabannya. Dalam upaya baru ini, para peneliti mencari untuk menemukan beberapa kesamaan antara urutan kelahiran dan homoseksualitas. Untuk itu, mereka menganalisis data dari 10 studi yang tidak terkait yang mencakup orientasi seksual untuk 5.400 lelaki dan juga informasi saudara kandung.
Para peneliti menemukan bahwa lelaki dalam penelitian yang memiliki kakak lelaki 38 persen lebih mungkin menjadi gay daripada mereka yang tidak memiliki kakak lelaki. Mereka juga menemukan bahwa semakin banyak saudara lelaki yang dimiliki lelaki, semakin besar kemungkinan dia menjadi gay — memiliki tiga saudara lelaki yang lebih tua, misalnya, menggandakan peluang lelaki untuk menjadi gay. Tetapi hal yang sama tidak bisa dikatakan untuk perempuan. Para peneliti tidak dapat menemukan pola apapun pada saudara kandung, lelaki atau perempuan, yang mengubah peluang seorang perempuan menjadi lesbian.
Para peneliti tidak dapat menentukan mengapa urutan kelahiran berdampak pada kemungkinan homoseksualitas lelaki, tetapi menyarankan ada kemungkinan bahwa respon imun ibu untuk memiliki anak lelaki memiliki dampak kemudian pada bayi lelaki yang lahir setelahnya. Teori, yang disebut “hipotesis kekebalan ibu,” menunjukkan bahwa ketika seorang perempuan mengandung dan melahirkan bayi lelaki, tubuhnya menghasilkan antibodi sebagai respons terhadap bahan kimia lelaki tertentu. Teori ini menunjukkan bahwa antibodi yang dihasilkan tetap berada di tubuh perempuan dan entah bagaimana masuk ke otak bayi lelaki di masa depan. Teori ini telah diajukan sebelumnya oleh peneliti lain dan juga telah digunakan untuk menyelesaikan argumen seputar sifat homoseksualitas — khususnya apakah itu masalah genetika atau pengasuhan. (R.A.W)
Laporan penelitian dapat diunduh pada tautan berikut:
Sumber: phys