Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Orang-orang LGBT telah melihat peningkatan toleransi di hampir setiap wilayah di dunia selama dekade terakhir, menurut sebuah indeks yang dirilis pada hari Senin (25/11).

Islandia dinobatkan sebagai negara paling toleran terhadap orang-orang LGBT dalam survei 167 negara oleh lembaga Legatum Institute, sementara negara Asia Tengah, Tajikistan adalah negara yang paling tidak toleran.

“Sangat menggembirakan melihat bahwa Indeks Kemakmuran 2019 kami menunjukkan peningkatan toleransi terhadap komunitas LGBT secara global selama dekade terakhir,” kata Shaun Flanagan dari Center for Metrics di Legatum Institute.

“Namun, komunitas LGBT, serta kelompok-kelompok lain yang sering terpinggirkan, seperti imigran, etnis minoritas, dan kelompok agama, masih menghadapi penganiayaan yang cukup besar di beberapa bagian dunia saat ini.”

Data tersebut merupakan bagian dari Legatum Prosperity Index 2019, yang mengukur sejumlah faktor yang memengaruhi kemampuan negara untuk menciptakan kekayaan dan kesejahteraan, mulai dari lingkungan investasi hingga kesehatan dan kebebasan pribadi.

Toleransi sosial terhadap kelompok-kelompok minoritas meningkat di 111 dari 167 negara selama dekade terakhir, termasuk di setiap wilayah kecuali Eropa Timur dan Afrika sub-Sahara.

Peningkatan dalam penerimaan orang LGBT secara khusus ditandai, meningkat dari sekitar satu dari empat orang yang menyatakan penerimaan satu dekade lalu menjadi hampir sepertiga dalam laporan terbaru.

Toleransi terhadap orang-orang LGBT diukur menurut tanggapan terhadap jajak pendapat Gallup yang bertanya kepada lebih dari 130.000 orang di seluruh dunia apakah kota atau wilayah mereka adalah tempat yang baik untuk orang gay dan lesbian untuk hidup.

Peringkat teratas Islandia diikuti oleh Belanda dan Norwegia pada indeks 2019, sementara Kanada dan Denmark masing-masing mengambil tempat keempat dan kelima.

Beberapa negara yang paling tidak toleran mengkriminalkan homoseksualitas, dengan hukuman termasuk hukuman mati potensial bagi lelaki di Mauritania dan Somalia, keduanya berada di lima terbawah.

Namun, legalitas tidak selalu sama dengan penerimaan – peringkat terendah dari Tajikistan melegalkan seks gay pada tahun 1998 tetapi orang-orang LGBT masih menghadapi diskriminasi yang meluas.

Diikuti oleh Somalia, Azerbaijan, Senegal, dan Mauritania di tempat terakhir kedua hingga keempat. Sedangkan Indonesia sendiri berada di posisi ke-63 dari 167 negara dan peringkat ke-10 di Asia-Pasifik dalam indeks tersebut. (R.A.W)

THE LEGATUM PROSPERITY INDEX™ 2019 dapat diunduh pada tautan berikut:

[gview file=”http://suarakita.org/wp-content/uploads/2019/11/The-Legatum-Prosperity-Index-2019.pdf”]

Sumber:

JP times