Search
Close this search box.

Makasar.ourvoice.or.id – Kelompok Front Pembela Islam (FPI) kembali melakukan tindak kriminal disepanjang jalan di dalam kota Makassar, Sabtu malam, 2 juni 2012, pukul 23.30 WITA.  Tindak pemukulan oleh sekelompok manusia berjubah putih itu kepada saudara Angela tidak mendapatkan respon pencegahan dari aparatur negara di tempat hingga saat ini, tulis Kas Jim dalam status facebooknya.

Kejadian itu juga dibenarkan oleh saksi mata, Melany Katarina di salah satu groups LGBT (Lesbian,Gay,Biseksual,Transgender). Menurutnya, FPI biadab,binatang berwujud manusia,manusia tidak mempunyai hati.  Didepan mata kepalaku,seorang sahabat saya (Angela) di siksa oleh FPI, wajahnya hampir tak bisa di kenali lagi  karena berlumuran darah.  Angela sendiri adalah anggota organisasi perubahan sosial Indonesia (OPSI) Makasar,satu organisasi yang memberdayakan dan memperjuangkan hak-hak para pekerja sex.

Melany berusaha menolong Angela, tapi apa daya saya di dorong ke jalan hingga siku saya juga lecet. Kejadian ini tak akan saya lupakan seumur hidupku, ungkap Melany dalam status facebooknya. Malam itu korban (Angela) berlarian menyelamatkan diri dari amuk FPI.  Tapi pukulan, tendangan dan pentungan dari sekelompok massa bernama FPI mengakibat luka berat pada wajah dan tubuh saudara Angela.

Memang akhir-akhir ini kelompok pelaku kekerasan seperti FPI semakin membabi buta terhadap kelompok minoritas. Bukan hanya Waria, kelompok agama “minoritas” maupun konser musik Lady Gaga dan diskusi buku Irshad Manji juga menjadi sasaran FPI. Ironisnya negara “kalah” oleh kelompok pelaku kekerasan tersebut. Negara tunduk tidak bisa berbuat apa-apa atas tindakan kelompok tersebut. Mungkin kita butuh kedepannya pemimpin negeri yang bukan hanya bisa ciptain lagu, curhat tetapi orang yang berani menegakan konstitusi (UUD 45) dengan berani dan tegas. Hari ini orang lain yang jadi korban, tetapi besok kemungkinan kita sendiri yang menjadi korban. (Hartoyo)