Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Pameran Rainbow Arcade di Museum Schwules di Berlin, salah satu museum bertema LGBT paling populer di Jerman, akan merayakan sejarah permainan video bertema LGBT dari tahun 1985 hingga saat ini.

Pameran ini akan mencakup seni penggemar (fan art), memorabilia, dan wawancara dengan pengembang game. Bagian terakhir dari pameran ini adalah aula permainan kecil dengan beberapa game yang dapat dimainkan dengan tema LGBT.

Sebuah deskripsi di situs web penyelenggara mengatakan bahwa “pameran ini akan membahas masalah representasi budaya pop kontemporer, narasi stereotip dan diskriminatif dalam media hiburan, dan memori budaya kita.”

Rainbow Arcade adalah gagasan dari Adrienne Shaw, Sarah Rudolph dan Jan Schnorrenberg dari Museum Schwules.

Berbicara tentang pameran, Jan Schnorrenberg mengatakan: “Untuk semua hal buruk yang pernah terjadi, ada juga orang yang mengembangkan video game sebagai langkah terapi – untuk menjelaskan diri mereka sendiri. Saya hanya berharap orang-orang yang berkunjung ke pameran ini bisa merasakan betapa budaya yang sangat menarik ada di sini. ”


Pada 2016, Adrienne Shaw meluncurkan LGBT Video Game Archive, sebuah situs web yang didedikasikan untuk mendokumentasikan semua konten LGBT dalam video game. Berbicara tentang situs webnya, Adrienne Shaw berkata: “Sampai terbentuk arsip, tidak ada pemahaman historis tentang konten LGBT di media ini.

“Sangat mudah untuk melupakan bahwa konten semacam ini selalu ada di dalam game.”

Salah satu permainan yang ditampilkan dalam pameran adalah permainan 1989 Caper in the Castro, yang baru-baru ini ditemukan kembali oleh Adrienne Shaw. Dalam permainan, pemain berperan sebagai detektif lesbian Tracker McDyke yang berusaha menemukan temannya yang hilang, seoran transgender bernama Tessy LaFemme.

Rainbow Arcade: Queer Gaming History 1985-2018 diadakan di Museum Schwules, Berlin, JErman hingga 13 Mei 2019. (R.A.W)

Sumber:
GT
kaltblut