Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Seorang lesbian Yahudi yang menyambut anggota komunitas LGBT ke sinagog. Seorang pekerja sosial yang berjuang untuk inklusi LGBT di gereja-gereja Kristen. Dan seorang pejabat transportasi London yang bertanggung jawab atas lampu penyeberangan LGBT di Trafalgar Square. Kesamaan apa yang mereka miliki? Mereka baru-baru ini diberi penghargaan oleh Ratu Elizabeth atas sumbangsih mereka dalam komunitas LGBT.
Lima aktivis terhormat berkumpul di Admiralty House di London untuk menghadiri acara yang merupakan bagian dari inisiatif saat ini untuk membuat sistem pemberian penghargaan lebih inklusif dan meningkatkan jumlah nominasi yang diterima untuk orang-orang yang mengidentifikasi sebagai LGBT.

Anggota Member Order of the British Empire (MBE) Peggy Sherwood, yang dikenal karena pekerjaannya dengan komunitas LGBT Yahudi, mengatakan bahwa dia merasa bangga dan dengan rendah hati menerima kehormatan ini dan percaya bahwa ini adalah langkah maju untuk komunitas .

“Penghargaan ini mengirim sebuah pesan,” kata Peggy Sherwood. “Saya dihormati sebagai seorang Yahudi, saya dihormati sebagai seorang lesbian, tetapi saya juga dihormati sebagai seorang lesbian Yahudi dan itu, bagi saya, yang paling utama.”

Peggy Sherwood

Peggy Sherwood adalah presiden Jewish Gay and Lesbian Group (JGLG) selama 15 tahun. Pekerjaannya di sana termasuk meningkatkan keanggotaan perempuan untuk membuat jumlah perempuan yang terlibat sama dengan jumlah lelaki, mengundang pembicara dan mengatur peluang pendidikan dan sosial, dan membangun hubungan dengan komunitas LGBT religius lainnya, termasuk Kristen, Muslim, dan komunitas Quaker.

“Bagi beberapa dari mereka, coming out ke keluarga mereka sangat sulit, dan itu tentunya sangat sulit di beberapa bagian komunitas Yahudi,” ujar Peggy Sherwood.

Peggy Sherwood mengatakan dia merasa bangga dan dengan rendah hati menerima penghargaan dari kerajaan, dan percaya bahwa itu adalah sebuah langkah maju untuk komunitas LGBT Yahudi.

Peggy Sherwood dan pasangannya Alison Rees, yang menemaninya ke acara tersebut, keduanya masih terlibat dalam kerja dengan komunitas LGBT Yahudi di Finchley Progressive Synagogue untuk membantu anggota merasa nyaman dan diterima dalam iman mereka.

“Anda dapat tumbuh dengan merasa sangat sendirian ketika Anda berada di ceruk di dalam ceruk, minoritas dalam minoritas,” kata Alison Rees.

Nigel Nash

Penerima penghargan lain yang diakui untuk karyanya dengan anggota komunitas agama dan LGBT adalah penerima MBE 2016 Nigel Nash, yang telah menjadi ketua Brighton and Hove LGCM (Lesbian and Gay Christians) selama lebih dari 20 tahun dan telah bekerja dengan One Body One Faith, organisasi LGBT Kristen, dengan tujuan menantang homofobia dalam agama Kristen.

“One Body One Faith adalah organisasi yang bekerja dengan komunitas LGBT membantu membuat gereja menjadi tempat yang lebih inklusif,” kata Nigel Nash. “Orang-orang ingin menemukan tempat yang ramah LGBT di mana mereka dapat menjadi diri mereka sendiri dan benar-benar dapat pergi dengan pasangan mereka dan memperkenalkan pasangan mereka sebagai pasangan mereka tanpa mencoba untuk berpura-pura bahwa mereka adalah orang yang lain.”

Nigel Nash baru-baru ini menjalankan acara bulanan dari organisasi kelompok Brighton Sexuality, Gender, and Faith, sebuah organisasi untuk orang-orang Kristen yang ingin mengekspresikan seksualitas mereka secara terbuka.

“Beberapa orang telah datang walaupun beberapa dari mereka bahkan takut untuk bergabung kedalam kelompok tersebut karena khawatir seseorang mungkin melihat mereka, tetapi mereka baik-baik saja sekarang,” kata Nigel Nash sambil tersenyum.

Nigel Nash juga dihormati karena pekerjaannya sebagai manajer layanan untuk  Children and Family Court Advisory and Support Service (CAFCASS) sejak 2008 dan layanan sukarela kepada komunitas LGBT.

Di CAFCASS, Nigel Nash menjadi penasihan dalam Pengadilan Keluarga terkait tentang kesejahteraan anak-anak, mengelola tim pekerja sosial yang membantu keluarga di Sussex, dan memberikan dukungan untuk beberapa anak yang paling rentan, termasuk mereka yang mengidentifikasi sebagai transgender.

“Hal ini tentang bagaimana membantu semua orang bekerja lebih baik dengan generasi muda LGBT,” katanya. “Terutama dengan meningkatkan kesadaran remaja transgender.”

Martyn Loukes

Penerima 2017 British Empire Medal (BEM) Martyn Loukes, ketua divisi transportasi untuk OUTbound, jaringan staf LGBT London, juga meningkatkan kesadaran, dan memberikan dukungan yang nyata bagi, komunitas LGBT dengan bekerja untuk membuat transportasi London lebih transparan mendukung hak LGBT .

Martyn Loukes bertanggung jawab untuk berbagai proyek di sekitar kota, termasuk memasang zebra cross  pelangi untuk Pride 2014 di London dan 48 lampu penyeberangan LGBT di sekitar Trafalgar Square dan memperkenalkan bus pelangi dan layanan taksi di London.

“Saya sangat beruntung bahwa saya bekerja untuk perusahaan yang berpikiran maju seperti Transport for London (TfL),” kata Martyn Loukes. “Mereka benar-benar mendukung ide saya. Mereka mungkin berpikir saya sedikit gila pada saat itu, tetapi pada saat yang sama mereka menyadari bahwa kita harus melakukan sedikit lebih banyak di ruang ini. ”

Martyn Loukes menghadapi kesulitannya sendiri. Zebra cross  pelangi  berubah menjadi proyek 18 bulan dan memaksanya untuk menghadap kepada banyak komite untuk mendapatkan persetujuan. Namun dia mengatakan bahwa dengan setiap ide baru, mendapatkan ide yang disetujui membuat tugas menjadi lebih mudah.

“Itu kadang-kadang membuat pusing,” katanya. “Itu benar-benar salah satu hal tersulit yang harus saya lakukan untuk meyakinkan orang-orang di tempat kerja. Tapi setiap proyek saya lebih sadar di mana masalah itu akan terjadi. ”Para penerima penghargaan kehormatan lainnya yang menghadiri acara minggu ini adalah MBE Neil McDonald, dihormati untuk pekerjaan mereka dengan isu-isu LGBT Home Office, dan MBE Monty Moncrieff, yang telah menyediakan dukungan untuk individu-individu LGBT sebagai Chief Executive of London Friend. (R.A.W)

Sumber:

pinknews