Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Negara bagian Kerala di India, yang terletak di Pantai Malabar, mengatakan akan mendanai operasi penyesuaian jenis kelamin bagi transgender.

Chief Minister Kerala, Pinarayi Vijayan memposting tentang keputusannya di Facebook, mengatakan pemerintah negara bagian akan membayar 200.000 rupee sehingga individu transgender dapat melakukan operasi mereka.

Ini adalah negara bagian India kedua yang membuat pengumuman semacam itu, setelah Tamil Nadu.

“Pemerintah, yang telah memastikan hak pendidikan dan pekerjaan komunitas transgender, sekarang akan menanggung biaya operasi penyesuaian jenis kelamin juga,” tulis Pinarayi Vijayan.

Pada bulan Mei, Surya dan Ishaan K Shaan menjadi pasangan transgender pertama yang menikah di Kerala, yang memiliki populasi lebih dari 34 juta orang.

Pasangan ini menikah di depan lebih dari 500 orang dalam upacara yang indah di Mannam Hall di Thiruvananthapuram, setelah perubahan dalam hukum India memungkinkan individu transgender untuk menikah.

Di tempat lain di India, negara bagian Bihar baru-baru ini mengatakan akan mulai mempekerjakan transgender dan kasim sebagai penjaga keamanan pada anak perempuan dan rumah jompo perempuan, menyusul serangkaian tindakan serangan seksual.

Sebuah laporan audit kepada lebih dari 100 rumah aman di negara bagian di India bagian timur mengungkapkan bahwa anak-anak perempuan disiksa secara sistematis oleh staf di sebuah pusat di kota Muzaffarpur, lapor the Guardian.

Pada bulan Juli, seorang penjaga keamanan juga ditahan setelah dicurigai memperkosa seorang gadis di sebuah panti jompo di mana dia bekerja di Chapra, yang terletak di sebelah utara ibu kota Bihar, Patna.

Serangan itu menghasilkan protes di negara bagian tentang keselamatan dan kondisi di dalam rumah. Protes ini dipimpin oleh kelompok perempuan seperti All India Progressive Women’s Association dan Bihar Women’s Network.

Atul Prasad, kepala departemen kesejahteraan sosial Bihar, mengatakan bahwa negara akan mempekerjakan transgender dan kasim terkain dengan serangan seksual yang terjadi.

“Insiden pemerkosaan terbaru di rumah singgah telah mengejutkan kami,” kata Atul Prasad. “Jadi kami telah merencanakan untuk mempekerjakan kasim sebagai penjaga di sana.”

Di masyarakat Asia selatan, kasim jatuh di bawah payung “hijra”, yang juga mencakup orang-orang interseks dan, baru-baru ini, para lelaki transgender.

Atul Prasad mengklaim bahwa mempekerjakan hijra akan bermanfaat karena kelompok yang terpinggirkan ini akan mendapatkan pekerjaan, dan perempuan dan anak perempuan di rumah singgah akan lebih aman. (R.A.W)

Sumber:

pinknews