Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Sebuah proyek yang berjudul Transmilitary akan mengikuti kehidupan empat tentara transgender yang bertugas di militer Amerika Serikat, serta perjuangan mereka melawan rencana yang diajukan Presiden Donald Trump untuk melarang transgender untuk dinas aktif.

“Dengan sebuah pemerintahan yang terpaku untuk menghapus hak-hak dari individu transgender Amerika dan melarang mereka dari dinas militer, rasanya sangat penting untuk memunculkan kisah pengalaman tentara transgender,” kata Zeke Stokes, Wakil Direktur Program di GLAAD, yang merupakan seorang aktivis terkemuka. terhadap kebijakan militer “Jangan Tanya, Jangan Katakan” (“Don’t Ask, Don’t Tell.”). Dokumenter ini sepenuhnya dibiayai oleh organisasi GLAAD.

“Kisah-kisah yang kuat di dalam ‘TransMilitary’ sangat penting untuk melawan larangan militer yang diajukan Donald Trump dan memastikan kesetaraan penuh untuk semua prajurit, yang hanya ingin berbuat lebih dari melayani negara yang mereka cintai dan tetap berkomitmen terhadap militer.”

Film yang akan dirilis pada 2018 ini disutradarai oleh sutradara Gabriel Silverman dan Fiona Dawson, yang sebelumnya telah menyutradarai film bertema transgender yang berjudul War and in Love yang juga masuk sebagai nominasi Emmy Award 2015.

Di situs resmi TransMilitary, film tersebut mengklaim bukan mengisahkan Donald Trump atau Sekretaris Pertahanan James Mattis, namun tentang “memanusiakan individu transgender”.

Kami sekarang berada di jalur untuk merilis dokumenter kami, tepat sekitar awal 2018 ketika Sekretaris Pertahanan James Mattis harus melapor kepada Presiden mengenai kapan dan bagaimana dia akan menerapkan kebijakan baru tersebut. Tapi sebenarnya, film dokumenter kita bukan tentang larangan ini, juga tentang Presiden, atau militer. Film dokumenter ini bercerita tentang bagaimana kita memperlakukan seseorang secara berbeda berdasarkan gender mereka. Ini tentang memanusiakan individu transgender melalui lensa militer.

Pada bulan Agustus, James Mattis mengumumkan bahwa dia akan mempertahankan beberapa kebijakan pro-transgender yang diperkenalkan di bawah pemerintahan Barack Obama sampai bulan Maret ketika para deputi Pentagon memutuskan untuk membuat keputusan akhir mengenai masalah tersebut.

“Begitu panel melaporkan rekomendasinya dan setelah berkonsultasi dengan sekretaris Homeland Security, saya akan memberikan nasehat saya kepada presiden mengenai pelaksanaan arahan kebijakannya,” kata James Mattis dalam pernyataannya pada 29 Agustus. “Untuk sementara, kebijakan saat ini sehubungan dengan prajurit yang saat ini bertugas tetap berada pada tempatnya.” (R.A.W)

Sumber:

breitbart