Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Maira, 23 tahun,  adalah salah satu murid baru dalam kelompok transgender dan transeksual Brazil dan minoritas seksual lainnya yang mengambil kursus dalam seni bela diri Israel krav maga.

Mereka mengatakan bahwa tujuan mereka mengikuti kursus bela diri tersebut agar dapat melindungi diri mereka sendiri dan bahwasanya mereka tidak lagi tahan dengan jenis pelecehan yang umum terjadi di Brazil. “Saya merasa tidak aman, sewaktu-waktu seseorang dapat melempar batu ke arah saya atau menyerang saya dari belakang tanpa alasan,” kata Maira.

Krav maga adalah sebuah ilmu bela diri yang dikembangkan untuk digunakan oleh personilmiliter Israel, ilmu ini adalah cara yang dipakai orang-orang seperti Maira dalam usaha untuk melindungi diri mereka. Dengan menggabungkan judo, tinju dan hampir setiap seni bela diri lainnya, krav maga menekankan pada netralisasi ancaman maksimum dalam konteks “kehidupan nyata”, termasuk mengubah benda sehari-hari menjadi senjata.

Menurut Transgender Europe, sebuah organisasi non-pemerintah, Brazil adalah salah satu negara yang paling “mematikan” bagi transgender, dengan 900 orang terbunuh antara tahun 2008 dan 2016 – hampir separuh dari 2.264 kematian yang tercatat di seluruh dunia.

“Kita harus memahami bahwa kita mampu membela diri jika diserang. Jika ketakutan terlihat di wajah kita, itu menimbulkan risiko,” kata Lara Lincoln Milanez Ricardo pengelola kursus tersebut, Lara adalah seorang transeksual berusia 31 tahun yang berasal dari Rio. Alisson, seorang pengacara berusia 39 tahun yang juga merupakan salah satu penyelenggara kursus, mengatakan bahwa pelatihan bela diri tersebut juga menandai kemenangan dalam bentuk lain, bentuk yang lebih halus dalam perang gender.

“Di luar ide untuk membela diri, hal ini adalah tentang menempati sebuah ruang yang secara tradisional tertutup bagi komunitas LGBT,” kata Lara. Dia juga mengatakan bahwa individu-individu transgender dulunya hanya tertarik dengan tari-tarian. Namun sekarang mereka harus paham pentingnya untuk dapat membela diri mereka sendiri. (R.A.W)

Sumber:

France24