SuaraKita.org – Sebuah peraturan baru sedang diperkenalkan untuk membuat Angkatan Udara Inggris (Royal Air Force/RAF) semakin inklusif. Dimana hanya akan ada satu macam pakaian seragam berupa baju dan celana panjang, bagi semua personil RAF. Seragam tersebut khususnya dipakai untuk melakukan parade.
Salah satu orang dalam yang mengetahui keputusan tersebut dalam sebuah wawancara mengatakan bahwa RAF adalah sebuah badan yang modern dan inklusif. Kami memiliki personil lelaki yang mengidentifikasikan gendernya sebagai perempuan, perempuan yang mengidentifikasikan gendernya sebagai lelaki dan personil yang tidak mengidentifikasikan diri mereka dengan gender apapun. Maka dari itu kita perlu kebijakan satu macam pakaian seragam untuk semua. Hal ini berkaitan dengan inklusifitas dan mendorong keberagaman. tentang termasuk orang-orang dan mendorong keragaman.
Namun, beberapa personil perempuan mengatakan bahwa mereka tidak menyetujui apabila keputusan tersebut diberlakukan, salah seorang dari mereka mengatakan bahwa jika personil perempuan diharuskan memakai celana panjang dalam parade maka itu berarti mereka memberlakukan koreksi politik. Karena semenjak perang dunia ke-2, personil perempuan memakai rok untuk seragam mereka.
Perubahan peraturan ini rupanya disetujui dalam pertemuan petinggi-petinggi RAF yang berkepentingan untuk menggalakkan keberagaman, inklusifitas dan kebijakan mengenai seragam. Dalam rencana peraturan tersebut, personil perempuan wajib mengenakan seragam dengan celana panjang dalam parade militer, di dalam barak dan ketika berada dalam acara-acara publik.
Angkatan Udara Inggris dibentuk tahun 1918. Sampai sekarang mereka memiliki 33.000 personil, 14% diantaranya adalah perempuan. Diperkirakan jumlah personil yang mengidentifikasikan diri mereka sebagai transgender hanya dibawah 10% jumlahnya.
Juru bicara RAf mengatakan bahwa regulasi pakaian seragam ini masih dalam peninjauan lebih dalam dan belum ada keputusan apapun yang dibuat. (R.A.W)
Sumber: