Search
Close this search box.

Brighton College

SuaraKita.org Brighton College sebuah sekolah menengah negeri (setara dengan SMP dan SMA) ternama di Inggris mendobrak tradisi selama 170 tahun dengan mengijinkan murid transgender untuk memilih seragam sesuai dengan ekspresi gendernya.

Sejak berdirinya sekolah ini pada tahun 1845 sekolah ini hanya memiliki 2 macam seragam, yaitu untuk laki laki dan perempuan. Namun pada akhirnya sekolah ini memperkenalkan kode baru yaitu “seragam dengan celana panjang” dan “seragam dengan rok” yang diberlakukan untuk murid berusia diatas 16 tahun.

Sekolah yang mendapatkan gelar School of the Year  pada tahun 2013 ini akan memberlakukan kebijakan ini pada awal tahun ajaran baru, dengan harapan bahwa murid dengan gender dysphoria[i] mendapatkan pengakuan dan perlakuan yang setara dengan murid-murid lain. Seragam tradisional akan tetap dipergunakan akan tetapi peruntukannya akan disesuaikan dengan ekspresi gender murid yang mengenakan.

Kepala Sekolah Brighton College, Richard Cairns mengatakan, “Jika ada anak laki-laki dan perempuan yang lebih senang untuk mengidentifikasi gendernya secara berbeda sebagaimana mereka dilahirkan, maka adalah tugas saya untuk mengakomodasi hal itu.”

“Orang-orang mengatakan bahwa sekolah harus menjadi tempat yang toleran, tapi saya berpikir bahwa kita lebih dari itu. Kami mendorong semua orang dan siapa saja untuk menjadi  apapun yang mereka inginkan. Saya sangat bangga bahwa saya telah dididik di sekolah di mana semua orang telah mendukung langkah ini dan saya berpikir bahwa ini adalah arti sebenarnya dari kesatuan, mulai dari Kepala Sekolah sampai murid termuda . Saya juga tahu bahwa murid dengan gender yang cair atau dengan alasan apapun, memutuskan untuk mengubah seragam yang mereka kenakan, akan diterima, didukung dan dibela oleh seisi sekolah, ” tutur Fred Dimbleby, seorang murid dari Brighton College.

Meskipun tidak ada yang memiliki angka yang akurat tentang berapa banyak orang mengalami dysphoria gender di Inggris, dari survei 10.000 orang yang dilakukan oleh Komisi Kesetaraan dan Hak Asasi Manusia pada tahun 2012 menunjukkan bahwa 1 persen dari populasi adalah transgender. Setidaknya satu murid telah mengambil pilihan ini dan beberapa keluarga lain telah membuat pertanyaan untuk anak-anak gender dysphoria mereka agar bisa berpakaian yang sesuai. (Radi Arya Wangsareja)

 

Sumber berita:

www.telegraph.co.uk

www.bbc.com

 

[i] Kondisi dimana seseorang merasa tidak cocok antara jenis kelamin yang mereka miliki dengan yang dirasakan