Suarakita.org- Dalam rangka memperingati hari Transgender 20 November, Suara Kita bekerja sama dengan Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Lampung UNILA. mengadakan pameran foto bercerita yang diberi tajuk “Ekspresi untuk Identitas”, selama dua hari 20 dan 22 November 2014.
Sembilan foto bercerita yang dipamerkan merupakan hasil dari proses sayembara foto story yang dilakukan oleh Suara Kita dalam rangka meyambut peringatan melawan kebencian pada homoseksual dan transeksual, atau bisa disebut dengan International Day Against Homophobia-Transphobia (IDAHOT). IDAHOT sendiri diperingati setiap tanggal 17 Mei, sejak pertama sekali ditetapkan pada tahun 2006 di Kanada.
Pameran dibuka secara simbolik oleh staf Suara Kita, Sussan Magi dengan menyerahkan buku foto bercerita kepada Ikram Baadila (dosen sosiologi UNILA), dan panitia pelaksana kegiatan, digedung B.31 FISIP UNILA. “Pameran foto yang dilaksanakan dikampus UNILA merupakan sebuah kegiatan yang memperkenalkan keragaman identitas gender kepada mahasiswi dan mahasiswa agar kelak ketika para mahasiswa berada berada diruang publik mereka tidak gagap menghadapi segala keragaman yang ada di sekelilingnya”. Ungkap Sussan.
Andri mahasiswa UNILA Jurusan Sosiologi sekaligus panitia mengatakan “ini adalah kegiatan pameran foto bertema transgender yang pertama kali dilakukan oleh departemen FISIP UNILA. Menurut Andri mahasiswa/mahasiswi UNILA khususnya jurusan sosiologi, isu-isu tentang kelompok minoritas dalam hal ini lesbian, gay, biseksual dan transgender LGBT sudah kami pelajari pada semester empat dalam mata kuliah Teori Perilaku, ia berharap dengan adanya pameran foto ini kawan-kawan di jurusan sosiologi bisa lebih terbuka melihat keragaman identitas gender”.
Andri menambahkan “Pada hari pertama pameran berlangsung, terlihat masih ada sebagian kawan-kawan yang canggung melihat foto-foto yang dipamerkan dan itu adalah hal yang wajar, karena mahasiswa dan mahasiswi disini berasal dari keluarga dengan latarbelakang yang beragam. Selain itu Andri juga mengatakan bahwa transgender di Lampung sudah cukup terbuka menampakan keberadaannya, mereka kerapkali ada dalam Ajang-ajang yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah.
“Saya berharap kegiatan pengenalan keragaman identitas gender tidak hanya dilakukan di fakultas sosiologi tapi juga fakultas lainya dan bahkan dikampus-kampus lain dipulau Sumatra” ungkap Andri. (Yatnapelangi)