Suarakita.org- Minggu, 26 Oktober 2014, Suara Kita-Bandung memutar film biografi Harvey Milk, pejuang hak kelompok homoseksual di Amerika Serikat (AS). Pemutaran film yang bertempat di daerah Sekelimus Bandung ini menarik perhatian 8 penonton. Penonton datang dari komunitas gay, lesbian dan queer di kota Bandung dan sekitarnya.
Film Milk menceritakan kisah Harvey Milk, seorang aktivis gay di AS yang sukses terpilih menjadi Anggota Dewan Supervisor, semacam Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, kota San Fransisco. Harvey Milk menjadi gay pertama di AS yang terpilih menjadi pejabat publik. Film yang diproduksi tahun 2008 ini disutradarai oleh Gus Van Sant sukses memenangkan beberapa penghargaan diantaranya adalah The 62nd Winter Guild America Award untuk The Best Original Screenplay dan The Academy Award untuk The Best Actor.
“Sangat Inspiratif dan memberikan power live (semangat hidup –red) kepada teman teman komunitas (gay- red)”, ungkap Ari (bukan nama sebenarnya), gay asal Antapani Bandung. Ari pun berharap Suara Kita memutar film bertemakan serupa di masa mendatang.
Ari pun optimis jika suatu saat nanti ada individu lesbian, gay, biseksual ataupun transgender (LGBT) bisa terpilih menjadi pejabat publik. Karena menurutnya, masyarakat Indonesia makin terbuka, apalagi yang tinggal di kota besar, “Bisa aja, walau pesentasinya kecil, tetapi peluang itu (LGBT menjadi pejabat publik –red) selalu ada di mana masyarakat dan komunitas gay udah lebih terbuka di Indonesia terutama di kota kota besar”.
Bagi Anti, peserta nonton bareng asal Kopo, Bandung, yang paling menarik di film ini ada pada adegan terakhir film di mana narasi sang tokoh agar kita semua menjadi harapan kehidupan , ”Aku seneng banget yang terahkir itu si Harvey milk yang bilang jika aku mati, harvey milk mati, akan ada 1, 10, 100, 1000 orang yang bangkit dan akan memberikan harapan itu ember keren banget pokoknya”, ungkap Anti.
Setelah pemutaran selesai dilanjutkan diskusi santai dan saling kenal mengenal di antara peserta nonton bareng. (Gusti Bayu)