Suarakita.org– Warga Negara Iindonesia WNI, korban pembunuhan oleh kekasihnya di Brisbane, Australia, diduga adalah transgender. Sejumlah media di Australia menyebutkan bahwa Mayang Prasetyo, 24 tahun adalah perempuan transgender. Seperti dikutip dari kantor berita Brisbanetimes.com.au, Mayang sebelumnya bekerja di klub kabaret yang anggotanya adalah transgender, Le Femme Garcon, di Melbourne, Australia.
Mayang tewas dibunuh oleh kekasihnya, Marcus Peter Volke, 28 tahun, yang merupakan warga Australia. Keduanya bertemu di tempat kerja, di sebuah kapal pesiar. (Baca: WNI Jadi Korban Mutilasi Pacarnya di Australia)
Mengutip laporan harian The Courier Mail, Senin, 6 Oktober 2014, jasad korban ditemukan polisi pada Sabtu, 4 Oktober 2014. Penemuan ini didasari pada laporan warga yang mengeluhkan bau busuk dari apartemen yang ditempati Volke.
Bau busuk ini sudah tercium sejak Kamis. Semula, warga menduga bau ini berasal dari saluran pembuangan air. Namun bau itu semakin menyengat. Hingga akhirnya pada Sabtu, tetangga Volke melaporkan ke pihak berwenang.
Saat didatangi polisi, Volke panik dan langsung kabur dari jendela. Dari tempat ini, polisi berhasil menemukan potongan tubuh korban di dalam sebuah panci yang tergeletak di atas kompor. Potongan tubuh lainnya ditemukan di lantai dasar apartemen.
Volke ditemukan meninggal beberapa ratus meter dari lokasi apartemennya dengan luka sayatan di bagian leher. Diduga, ia bunuh diri.
Sumber: Tempo.co