Suarakita.org- Para aktivis pembela hak-hak gay Iran menyeberang ke Turki pekan ini untuk menandai festival lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) internasional.
Mereka memilih beraksi di Turki, karena terancam dihukum mati jika beraksi di negaranya, Iran. Para aktivis LGBT Iran, sejak Kamis kemarin menggelar panel di Istanbul, sebagai upaya untuk terus melawan pihak-pihak yang mengekang hak-hak kaum LGBT di Iran.
Shadi Amin, koordinator untuk 6Rang, yakni jaringan lesbian dan transgender Iran, mengatakan bahwa mereka memilih beraksi di Turki. ”Karena lokasinya paling dekat dengan Iran,” tulis media Turki, Hurriyet.
“Kami ingin memberitahu Iran bahwa kita ada di mana-mana,” kata Amin, dalam panel tersebut. Menurutnya, kaum LGBT bisa dihukum mati, atau minimal dihukum cambuk di Iran.
Kelompok pegiat HAM menyatakan, fenomena gejala perubahan atau kelainan seksual telah meningkat di Iran. Menurut Amin, seperti dikutip Reuters, Jumat (27/6/2014), maraknya hukuman mati di Iran untuk kaum LGBT juga bersamaan dengan meningkatnya perubahan seksual itu.
Sebuah laporan yang dilansir oleh Justice For Iran (JFI) dan 6Rang, menyatakan bahwa gejala trans seksual di Iran dipandang sebagai masalah kesehatan yang sah, yang dapat disembuhkan melalui operasi.
Sumber: sindonews.com