Search
Close this search box.

0,,15851520_303,00Suarakita.org- Semakin banyak lesbian, gay, biseksual dan trangender LGBT, Rusia yang mengajukan permohonan suaka politik di Amerika Serikat. Mereka merasa terancam karena penindasan dan intimidasi yang semakin besar di negaranya

“Itu peristiwa kecelakaan yang buruk,” kata Alex Kolkov kepada DW ketika menceritakan apa yang pernah dialaminya di Rusia. Dia mengalami kecelakaan dengan mobil Mercedesnya dan dibawa ke rumah sakit Sklifosovsky Institute of Emergency Care. Itu adalah sebuah rumah sakit terkenal di Moskow.

Pengacara asal Rusia yang berusia 33 tahun itu menderita luka serius di kepala, tapi tidak ada yang mau merawatnya. Ia juga tidak ditawari air minum seperti pasien-pasien yang lain.

“Kami tidak memerlukan penderita AIDS di rumah sakit ini,” kata seorang staf rumah sakit kepada Kolkov, ketika tahu dia seorang gay. Dia lalu dibawa ke bagian psikiatri dan dibiarkan begitu saja. Kolkov akhirnya meninggalkan rumah sakit itu dengan taksi.

Intimidasi dan diskriminasi
Itu bukan pertama kali Alex Kolkov mengalami perlakukan buruk. Maret 2013, beberapa bulan sebelum kecelakaan mobil, ia dan teman lelakinya dipukuli oleh sekelompok orang di jaringan kereta bawah tanah Moskow.

Mereka mendengar percakapan Alex dan temannya dan mengetahui bahwa kedua orang itu gay. “Kalian adalah penjahat dan merusak negara ini. Mati saja!” kata para penyerang. Alex dan temannya menderita luka di kepada dan lehernya.

“Waktu itu ada sekitar 20 orang di kereta, tapi tidak ada yang menolong. Mereka hanya melihat saja,” tutur Alex.

Tanya Cooper dari organisasi Human Rights Watch (HRW) menerangkan, apa yang dialami Alex Kolkov adalah kejadian sehari-hari yang dialami para homoseksual di Rusia. Apalagi sejak diberlakukan apa yang disebut ‘UU Anti Propaganda’ Juli 2013. UU itu melarang penyebaran isu lgbt di hadapan publik. Sejak itu, banyak lgbt yang malah menjadi sasaran serangan massal.

Minta suaka
“Polisi biasanya tidak mau mengusut kejahatan terhadap lgbt. Mereka menganggap para lgbt itu salah sendiri tidak merahasiakan orientasi seksualnya,” kata Cooper. Karena situasi di negaranya semakin buruk, banyak lgbt yang sekarang minta permohonan suaka ke Amerika Serikat.

Sebagai pengacara, Alex Kolkov mendokumentasikan aksi kekerasan yang dialaminya, termasuk tanggapan aparat keamanan yang negatif. Dokumen-dokumen itu bisa membantu kasus permohonan suakanya, karena ini menjadi bukti bahwa ia mengalami diskriminasi akibat orientasi seksualnya.

Organisasi hak asasi Spectrum dan Immigration Equality di AS membenarkan naiknya angka permohonan suaka dari lgbt Rusia. Kedua organisasi itu saat ini menangani 60 permohonan suaka. Sebenarnya masih banyak permohonan, tapi kapasitas mereka terbatas, kata Aaron Morris dari Immigration Equality. Sekalipun demikian, “semua kasus yang kami tangani berhasil disetujui,” kata Morris dengan bangga.

Alex Kolkov saat ini berada di Amerika Serikat. Dia belum tahu, apakah permohonan suakanya akan diterima atau ditolak. Yang pasti, dia tidak mau kembali lagi ke Rusia.

Sumber : DW.DE