Search
Close this search box.

Kabar menggembirakan datang dari ajang Asian Film Awards yang ke 6. Dua film Indonesia masuk dalam beberapa nominasi yang diperebutkan. Kedua film tersebut adalah The Lovely Man dan The Mirror Never Lies. The Mirror Never Lies sendiri masuk nominasi Best Cinematography dan Best Newcomer untuk peran Gita Novalista, bersaing dengan film You Are The Apple of My Eye, I Wish, The Flowers of War dan Starry starry Night.

Sementara itu, untuk film The Lovely Man, garapan sutradara Teddy Soerjaatmadja, berhasil menyabet piala untuk kategori Best Actor. Donny Damara berhasil mengalahkan seorang Andy Lau. Bintang pujaan mandarin yang namanya sudah tidak diragukan lagi.

Film yang pernah diputar pada acara Q! Film Festival tahun 2011 ini, juga masuk nominasi untuk kategori Best Director. Memang tidak diragukan lagi, bagaimana seorang Teddy yang bisa meramu formula tulisan indah ke dalam medium gambar bergerak dengan begitu santun tapi menohok. Dan ini juga tak lepas dari kekuatan akting Donny Damara yang memang sangat pas dalam memerankan tokoh waria yang mempunyai nama panggilan Ipuy di film ini.

Film yang menceritakan tentang seorang gadis pesantren dari daerah bernama cahaya yang ingin bertemu dengan ayahnya yang tinggal di Jakarta, namun sebuah fakta berkata lain, bahwa ayahnya adalah ternyata seorang waria. Namun konflik yang mereka alami dalam waktu sehari itu pada akhirnya membuat satu jalinan pertanyaan, “Mengapa?”

Apakah kisah pilu, galau, keputus-asaan bahkan kemarahan hingga kekuatan seorang waria memang layak untuk diangkat ke dalam bentuk pita seluloid (digital)??? Menawarkan kebahagiaan dari sudut pandang seorang waria memang untuk ukuran masyarakat Indonesia saat ini masih terbilang sulit, bahkan dipandang sebelah mata. Tetapi di film ini, Teddy, yang juga menulis ceritanya, berusaha untuk menuangkan fakta, bahwa seorang Ipuy pun, juga berhak untuk hidup penuh cinta kasih. Malahan kisah kasihnya melebihi “laki-laki” yang merasa laki-laki. Betapa pengorbanan Ayah kepada anak, walaupun “terusir,” tetapi tanggung jawab selalu dipikulnya.

Selamat untuk film The Lovely Man…