Search
Close this search box.
Komunitas waria sulawesi barat menggelar festival sayyang pattuddu atau festival kuda menari di kecamatan Campalagian Polewali mandar sulawesi barat, Kamis (7/11/2013). Atraksi para waria menjadi tontonan yang menghibur warga di sepanjang rute jalan yang dilalui peserta festival. | KOMPAS.com/ Junaedi
Komunitas waria sulawesi barat menggelar festival sayyang pattuddu atau festival kuda menari di kecamatan Campalagian Polewali mandar sulawesi barat, Kamis (7/11/2013). | KOMPAS.com/ Junaedi

Suarakita.org- Melestarikan Sayyang Pattuddu, salah satu kebudayaan tradisional Mandar, agar tidak menjadi punah tak hanya dilakukan oleh kalangan pelajar dan pemerintah setempat.

Komunitas waria di Sulawesi Barat (Sulbar) pun terpanggil untuk melestarikan karya kebudayaan Suku Mandar itu. Puluhan anggota komunitas waria yang telah berdandan menggunakan busana tradisional Mandar beraksi dalam Festival Sayyang Pattuddu ini.

Acara ini digelar antarwaria se-Sulbar di Kecamatan Campalagian, Polewali Mandar, Kamis (7/11/2013). Seperti Festival Sayyang Pattuddu lainnya, festival kuda menari ini diarak berkeliling kota kecamatan.

Para waria lantas unjuk kebolehan dan keberanian menunggang kuda sambil menari di tengah ribuan warga di sepanjang jalan.

Koordinator waria Sulbar, Gunadia, menyebut festival ini adalah salah satu bentuk partisipasi waria Sulbar untuk ikut melestarikan berbagai kebudayaan lokal Mandar. “Festival ini adalah bagian dari upaya komunitas waria Sulbar untuk ikut terlibat melestarikan budaya tradisonal Mandar agar tidak punah dari generasi ke generasi,” ujar Gunadia.

Sumber : Kompas.com