Search
Close this search box.
Pemimpin Oposisi Tony Abbott berkampanye di Queensland, Rabu (14/8), didampingi putrinya Bridget (kiri). (Credit: ABC)
Pemimpin Oposisi Tony Abbott berkampanye di Queensland, Rabu (14/8), didampingi putrinya Bridget (kiri). (Credit: ABC)

Suarakita.org- Belum reda kritik atas komentarnya tentang seorang caleg yang “seksi”, Pemimpin Oposisi Tony Abbott kembali membuat pernyataan kontroversi dengan menyebut perkawinan sesama jenis “lagi jadi mode”.

Dalam wawancara dengan sebuah stasiun radio lokal di Sydney, Abbott menjelaskan kembali posisinya dalam isu perkawinan. Menurut dia, perkawinan adalah antara lelaki dengan perempuan dan bukan antara sesama jenis – lelaki dengan lelaki atau perempuan dengan perempuan.

“Keinginan saya adalah membangun masyarakat yang kuat, dan saya mendukung perubahan yang evolusioner,” katanya. “Saya bukanlah seseorang yang menghendaki perubahan radikal (dalam perkawinan) hanya karena sesuatu yang sedang menjadi mode saat ini”.

Wakil Perdana Menteri Anthony Albanese menilai pernyataan Abbott ini “sangat ofensif” dan “tidak berperasaan”. “Ini pernyataan luar biasa, dan sekali lagi menunjukkan siapa Tony Abbott sebenarnya,” katanya.

Menurut Albanese, menyebut orientasi seksual seseorang sebagai “hanya mode sesaat” merupakan tindakan ofensif bagi banyak warga Australia. Pernyataan Abbott ini, katanya, menujukkan pemimpin oposisi itu tidak siap menjadi perdana menteri.

Ditanya kembali oleh ABC mengenai komentarnya, Abbott lagi-lagi menegaskan sikap serupa. “Pernikahan sesama jenis itu isu penting. Tapi bukan satu-satunya yang penting. Prioritas koalisi adalah membahas roti dan mentega,” katanya.

Namun ditanya tentang komentarnya terhadap seorang caleg yang disebutnya sebagai “seksi”, Abbott mengakui pernyataannya itu “ketinggalan zaman”.

Sementara itu PM Kevin Rudd menilai, komentar “seksi” yang dilontarkan Abbott tidak pantas. “Jika para pekerja pria di Australia secara terbuka menunjuk seorang kolega perempuan di tempat kerjanya dan mengatakan, perempuan itu pekerja yang baik karena ia seksi, saya kira orang hanya akan menggaruk kepala,” tutur Rudd.

“Dalam masyarakat modern di Australia, sexism, rasis atau homophobia tidak mendapat tempat, dan seorang pemimpin harus menunjukkan contoh,” katanya.

Sumber : radioaustralia.net.au