Suarakita.org- Hingga kini sedikitnya 8 pemain sepakbola profesional mengakui dirinya sebagai gay atau pecinta sesama jenis. Paling tidak, mereka telah mengakui kondisinya tersebut kepada teman sesama pamain dan sebagian belum berani mengakuinya secara terbuka ke publik. Mereka takut menghadapi reaksi para penggemar, khususnya kalangan homophobia.
Di Inggris 1994 silam, pesepakbola Justin Fashanu mengaku kepada publik bahwa dirinya seorang gay. Tak lama berselang, Fashanu pun mengumumkan gantung sepatu. Namun empat tahun kemudian, pesepakbola ini ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri. Fashanu yang kala meninggal berusia 37 tahun itu disebut-sebut belum siap secara mental untuk mengumumkan masalah pribadi terkait orientasi seksualnya. Karier sepakbola Fashanu pun terus melorot.
Di awal tahun ini, Robbie Rogers juga mengumumkan kondisi pribadinya yang adalah seorang gay. Pesepakbola asal Amerika Serikat ini hengkang dari Leeds United setelah membuat pengakuan diri. Rogers tergolong masih berusia muda, 25 tahun. Karier sepakbolanya di Inggris pun ditinggalkan. Rogers kini merumput di klub besar AS, Los Angeles Galaxy.
Adalah Mateja Kezman yang mengaku gusar dan siap untuk berperang melawan para pemain sepakbola yang diketahui memiliki penyimpangan seksual itu. Kezman merupakan mantan pemain Serbia yang sempat memperkuat skuat Chelsea. Kini Kezman menduduki jabatan sebagai Direktur Teknik di FK Vojvodina. Sikap Kezman keras, hingga menyatakan diri siap angkat senjata untuk berperang melawan kaum homoseksual.
Kampanye antihomoseksual itu disampaikan Kezman saat mendengar para mantan pemain Belanda mulai dari Louis van Gaal, Ronald de Buer, dan Pierre va Hooijdonk ikut ambil bagian di sebuah pesta kaum gay di Amsterdam akhir pekan lalu.
Kezman merasa geram dengan sikap para seniornya itu. “Sejujurnya, saya mengatakan van Gaal telah melakukan sebuah kesalahan karena dia mendukung tindakan homoseksual. Bagi saya, itu adalah sebuah masalah,” ujar mantan pemain PSV Eindhoven seperti dikutip 101greatgoals, Rabu (7/8/2013).
“Saya berpendapat sebaiknya tindakan tersebut jangan pernah dipromosikan dan saya berharap Federasi Sepakbola yang di Serbia tidak mendukung kaum gay,” tambahnya.
Sementara itu, di Belanda memang memiliki tempat tersendiri bagi kebebasan kaum homoseksual. Mereka terang-terangan mendukung tindakan tersebut.
Sumber : liputan6.com