Search
Close this search box.
Atlet gay Amerika Serikat
Atlet gay Amerika Serikat

Suarakita.org- Lebih dari 80 anggota Kongres AS mendesak Menteri Luar Negeri John Kerry memastikan keselamatan para gay yang bakal ikut serta sebagai atlet, staf dan penonton Olimpiade Musim Dingin di Sochi, Rusia, tahun depan.

“Kita meminta Departmen Luar Negeri AS menentukan tindakan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan kalangan penyuka sesama jenis (Lesbian Gay Bi-sexual Trnasgender/LGBT ) yang berpartisipasi atau sekadar menononton Olimpiade Sochi dan Paralympic,” tulis para anggota Kongres yang dilayangkan ke kantor Kerry, Senin (5/8/2013).

Surat itu ditulis oleh anggota Kongres Jerrold Nadler dan ditandatangani oleh 82 anggota Kongres lainnya. Surat ini mengkhawatirkan RUU produk parlemen Rusia yang sudah disahkan oleh Presiden Putin menjadi undang-undang. Rusia melarang rakyatnya menyediakan informasi mengenai homoseksualitas kepada golongan ini. Aturan tersebut meliputi:

Pertama, sanksi kepada mereka yang secara terbuka mendukung persamaan hak-hak kaum LGBT. Kedua, menghukum barang siapa yang melanggar dengan mengakui secara terang-terangan oreintasi seksual seseorang, atau mempertontonkan saling cinta sesama jenis, atau pernyataan-pernyataan mendukung hak-hak kaum LGBT, dan penggunaan simbol pelangi yang lazim dikibarkan komunitas LGBT.

Ketiga, menangkap dan menahan kaum LGBT yang berkebangsaan asing maksimal 15 hari.

Para pengkritik mengatakan undang-undang ini adalah bagian dari upaya memecah belah komunitas gay, sementara penentangnya mengatakan undang-undang ini melindungi anak-anak dari pengaruh-pengaruh buruk kehidupan LGBT.

“Rekor legislasi dan hukuman anti LGBT Rusia menjadi perhatian AS dan demi melindungi keselamatan para partisipan dan penonton LGBT pada Olimpiade Sochi,” tulis surat para anggota Kongres AS itu.

“Undang-undang ini bertentangan sekali dengan semangat kebersamaan Olimpiade, yang mengakui keberagaman bangsa-bangsa dalam semangat kompetisi yang bersahabat,” tulis Nadler.

Deparlu AS tak menggubris permintaan komentar yang dilayangkan oleh kantor berita RIA Novosti.

Sumber : inilah.com