Oleh : Setiawan Chogah**
Apakah kamu pernah merasakan cinta melambungkanmu hingga puncak tertinggi?Kamu merasakan tubuhmu melayang di angkasa, lalu tangan-tanganmu seolah mampu meraba kelembutan awan. Ingat! Mungkin di saat yang sama malaikat sedang mempersiapkan pesta penjemputanmu.
Aku terpaku sekian detik di halaman Chrome yang tengah menampilkan beranda Facebook-ku. Sebuah sapaan di chat room yang belum aku balas. Laki-laki itu lagi. Laki-laki yang di bulan kedua setelah ulang tahunku selalu muncul dengan sapaan manisnya di inbox. Laki-laki yang suka mengganggu ritualku. Laki-laki yang tidak tahu diri, betapa dia tidak sadar tengah malam adalah waktu paling berharga bagiku. Saat aku menyetubuhi kata dan melahirkan bayi kalimat yang akan bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidupku. Laki-laki itu sama brengseknya dengan insomnia.
Iya nih. Lagi detlen. Apa kabar?
Ah, bodoh! Mengapa aku justru bertanya? Bukankah akan membuat obrolan semakin lama?
Dua detik selanjutnya…
Baik. Kapan lagi cerpenmu muncul di Cerita?
Dia menyebut sebuah majalah kenamaan ibu kota. Laki-laki itu bernama Algi Santosa. Setidaknya itu nama yang terpampang di akun Facebook-nya ketika aku menerima permintaan pertemanannya dua bulan yang lalu.
Sejujurnya aku senang berteman dengan pembaca tulisanku. Apalagi Algi yang ramah dan santun. Dari sekian pembaca yang berteman denganku di Facebook, Algi termasuk yang istimewa. Dia cukup tahan dengan sikap cuekku. Beberapa kali inbox-nya aku jawab dengan ala kadarnya, tapi laki-laki yang belakangan aku ketahui berdarah campuran Jawa dan Cina itu selalu membalas dengan rentetan kalimat panjang.
Belum kirim cerpen lagi ke sana, Mas. Kamu dong, giliran saya yang membaca tulisan Mas Algi.
Wah, saya mah jadi penikmat saja. Nggak berani kirim ke media.
Hmm, sayang banget dong, kelihatannya Mas Algi berbakat jadi pencerita andal.
Hahaha, bisa aja.
Serius!
Malam itu kami terlibat percakapan yang panjang. Sudut kanan monitorku menampilkan angka 02.22. Terlalu larut.
***********
Untuk melanjutkan Klik : Sepasang Lelaki di Halte Busway
**Setiawan Chogah : Jurnalis, penulis lepas, dan editor Agnes Davonar. www.setiawanchogah.blogspot.com Follow @setiawanchogah. cerpen ini pernah dimuat Radar Banten, 24 Februari 2013.