Search
Close this search box.

SETENGAH perjalanan hidup Annie Lennox dihabiskan untuk menulis lagu tentang feminisme. Ia pun telah menginspirasi perempuan tua dan muda dalam konser perayaan Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret lalu dengan tema Sister Are Doin’ It For Themselves.

Lennox menyatukan koalisi kelompok-kelompok perempuan di bawah payung Equals untuk mempromosikan lebih luas pandangannya tentang feminisme.”Saya hanya ingin orang memahami pandangan saya secara langsung tidak hanya dari lagu,” katanya seperti dikutip guardian.co.uk.

Kemunculan pertama kali perempuan kelahiran 25 Desember 1954 ini sebagai musisi sempat dipandang sebelah mata terkait pakaian bergaya pria yang dikenakannya. Ia pun digosipkan suka sesama jenis. Sejauh ini Lennox memperluas pandangan feminisme dan berpendapat pria gay harus disambut dalam pergerakan itu.

Sementara itu Lennox menolak berkomentar jika perempuan berpakaian minim dikatakan feminim. Namun baginya tampilan seksualitas hanya menjadi bagian sifat feminim tanpa harus menarik perhatian orang dalam satu dimensi.

Aktivis politik 
Annie Lennox adalah penyanyi sekaligus penulis lagu, aktivis politik dan dermawan asal Skotlandia. Di tahun 1970 ia bersama band Eurythmics mencapai kesuksesan internasional. Lennox juga memenangkan delapan penghargaan Brit Awards dan dinobatkan sebagai Brits Champion of Champions.

Lennox memulai karier solo bermusik pada 1990-an dengan debut album Diva yang menghasilkan beberapa hit single termasuk Why dan Walking on Broken Glass. Sampai saat ini dia merilis lima album solo studio dan album kompilasi, The Annie Lennox Collection (2009).

Di tahun 2002, Lennox menerima Billboard Century Award, penghargaan tinggi dari Billboard Magazine. Dua tahun kemudian ia memenangkan Golden Globe dan Academy Award untuk Best Original Song yaitu Into the West yang menjadi soundtrack film The Lord of the Rings.

Selain karirnya sebagai musisi, Lennox juga seorang aktivis politik dan sosial untuk mengumpulkan uang dan kesadaran bagi badan amal HIV di Afrika. Tahun 2011, ia menerima penghargaan OBE dari Queen Elizabeth II untuk kampanyenya yang tak kenal lelah dalam memperjuangkan kemanusiaan.

sumber : http://m.mediaindonesia.com