Search
Close this search box.
Ilustrasi : gaynz.com
Ilustrasi : gaynz.com

Ourvoice.or.id- Sampai tujuh tahun lalu, Singapura masih menangkapi pria-pria yang berprilaku layaknya seorang homoseksual. Hukuman ini mengacu pada hukum masa kolonial Inggris yang masih diterapkan Singapura hingga saat ini.

Pemerintah Singapura belum berkeinginan untuk mengubah hukum tersebut. Bahkan, sang Perdana Menteri pun menyarankan untuk membiarkannya. Akan tetapi, politisi dari kalangan oposisi, Vincent Wijeysingha nampaknya tidak mengambil saran tersebut.

“Saya yakin hukum ini nantinya akan dicabut,” ujar Bendahara Partai Demokrat Singapura tersebut.

Minggu lalu ia menjadi politisi Singapura pertama yang mengaku sebagai penyuka sesama jenis. Lewat akun Facebook pribadinya, ia juga menganjurkan agar hukum tersebut dihapus. Vincent memberitahu The Associated Press, Senin (8/7). Sebagaimana kemudian diberitakan, Selasa (9/7), meskipun pemerintah menolak untuk mendekriminalisasi homoseksualitas, ia yakin pada akhirnya masyarakat akan mempertanyakannya.

Hukum berusia puluhan tahun itu memang sudah tidak terlalu diterapkan beberapa tahun terakhir ini. Namun antara tahun 1997 dan 2006, hukum tersebut telah membuat 185 pria ditangkap.

April lalu, pengadilan tinggi Singapura menolak permohonan sepasang penyuka sesama jenis terkait penghapusan hukum tersebut.

Menurut sejumlah akitivis LGBT, hukum tersebut sudah tidak berlaku bagi banyak warga Singapura. Ia mencatat terdapat 20,000 orang terlibat dalam sebuah rally LGBT yang dihelat Juni lalu. Jumlah ini merupakan jumlah terbanyak sejak acara tahunan tersebut pertama kali dihelat pada tahun 2009.

Di kesempatan berbeda, seorang pengacara dan pengamat politik Siew Kum Hong mengomentari pengakuan Vincent kepada publik. “Ini pertama kalinya ia (Vincent) secara eksplisit mengatakannya ke publik, sekaligus merupakan penanda bahwa masyarakat Singapura semakin terbuka.”

“Ia pun tidak khawatir peluang elektoralnya terancam,” tambah Kum Hong.

Vincent mengaku, respon terbaik yang ia dapat atas “keterbukaannya” berasal dari anak-anak muda. Mereka memberitahu Vincent bahwa dirinya telah memberikan keberanian bagi mereka untuk mengakui orientasi seksual masing-masing kepada orang-orang terdekat.

Sumber : shnews.co