Ourvoice.or.id- Kemarin, Kamis, 20 Juni 2013, Menteri BUMN, Dahlan Ishan menjenguk Luki Triwahyuni seorang buruh migran asal Indramayu yang sedang dirawat di RS.Dr.Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Luki menderita penyakit paru-paru dan badannya sangat kurus, hanya 25 kg saja. Kehadiran Dahlan Iskan juga disertai oleh keluarga Luki, termasuk anak laki-laki kesayangannya yang bernama Oji yang berusia tiga tahun.
Luki bekerja di Malaysia selama 10 bulan. Empat bulan pertama ia bekerja di satu rumah, kemudian karena sakit dikembalikan ke agennya. Di rumah agennya ia dipaksa bekerja dari pagi sampai malam tanpa henti, tidak digaji dan tidak layak hidupnya. Alasan agennya itu, biaya gaji sudah dibelikan untuk biaya obat yang mahal. Padahal Luki tidak pernah makan obat apapun, ia hanya membeli obat di warung. Dan sama sekali tidak pernah diperiksa dokter.
Pada hari Kamis, 13 Juni 2013, Titiana Adinda, staff Our Voice datang menjenguk Luki di rumah sakit. Maksud kedatangannya untuk berbagi semangat untuk menjalani kehidupan, karena Dinda pernah juga sakit dan menjalani perawatan di rumah sakit.
Kemudian setelah pulang dari rumah sakit, Dinda membuat catatan kecil tentang pengalaman menengok Luki di rumah sakit (Lihat catatannya di https://www.facebook.com/notes/titiana-adinda/menengok-luki/10151746800391654). Dinda menulis catatannya di halaman facebooknya pada hari Selasa, 18 Juni 2013, yang kemudian dibagikan ke teman-temannya. Catatan itu dibaca oleh seorang kawan baiknya yang memiliki hubungan dekat dengan Dahlan Iskan.
Setelah membaca catatan itu, Dahlan Iskan tergerak hatinya untuk menolong Luki. Beliau ingin juga memastikan Luki mendapat perawatan yang baik dan biaya perawatannya sudah ditanggung. Akhirnya beliau keesokan harinya pergi ke RS.Dr.Soekanto tempat Luki dirawat. Tetapi Dahlan Iskan tidak bertemu dengan Luki karena Dahlan Iskan lupa nama pasiennya. Beliau hanya ingat pasien yang berat badan tubuhnya hanya tinggal 25 kg. Pihak rumah sakit merujuk ke pasien yang bukan Luki.
Kemudian Dahlan Iskan kembali ke kantornya untuk mengecek lagi siapa nama pasien dan asal kotanya. Beliau mencari tahu alamat rumah Luki di Indramayu, dan berniat mengundang orangtua serta anaknya Luki untuk bersama dengannya menjenguk Luki di keesokan harinya.
Pencarian alamat sudah ketemu, dan pihak keluarga segera diberangkatkan ke Jakarta pada Kamis, 20 Juni 2013, pagi hari. Siang harinya, bersama dengan Dahlan Iskan, pihak keluarga datang mengunjugi Luki di rumah sakit.
Luki sangat bahagia sekali bertemu anak dan keluarganya. Dia sampai menangis terharu begitu melihat bapak dan anaknya datang.Sungguh mengharukan peristiwa saat seorang ibu bertemu dengan anaknya.
Mudah-mudahan bantuan terhadap Luki tidak hanya sampai saat menjalani perawatan di rumah sakit, tetapi sampai setelah Luki pulang lagi ke Indramayu. Luki ingin sekali berwirausaha dengan membuka warung kecil-kecilan. Mudah-mudahan Dahlan Iskan dapat memberinya modal. Semoga. (Titiana Adinda)