Ourvoice.or.id- Acara 2 mingguan, Rabu Perempuan Kafe Tjikini (RPKT) mengangkat isu transgender. Di minggu pertama 5 Juni 2013, acara yang diinisiasi KOMNAS Perempuan ini, mengadakan diskusi dan pemutaran film dokumenter “Karena Aku waria” (KAW) karya Margaretha Saulinas.
Film hasil kerjasama Swara (Sanggar Waria Remaja), AJAR, IKA (Indonesia untuk Kemanusiaan), mengangkat 3 sosok transgender muda yang kini tergabung dalam organisasi Swara. Mereka yang tadinya bukan siapa-siapa, kini mulai paham akan pendidikan kespro, jender, seksualitas serta kemandirian sosial.
Diantaranya Niara waria pengamen yang hanya menempuh pendidikan hingga kelas 2 SD saja. Berbeda dengan Anggun, waria cantikpekerja sex ini ingin sekali bekerja di sektor formal seperti sekretaris. Karena Anggun tidak memiliki kemampuan waria pada umumnya, seperti salon dan ngamen. Sedangkan Lisa adalah waria yang sempat menikah namun memutuskan singgah ke Jakarta membangun usaha untuk menafkahi keluarganya.
Film yang dibuat semenjak tahun 2011 ini juga melibatkan dua sosok waria sebagai tandem Margaretha, yaitu Alexandria Knowles dan Jupe sebagai team produksinya. Semasa produksi Margaretha merasa “Tandem dengan waria sama seperti dua perempuan yang saling curhat dan chit chat”.
Film ini ingin memperjelas identitas waria pada dasarnya sama seperti manusia pada umumnya “Kenapa sih diantara sekian banyak organisasi kemanusiaan seperti komnas perempuan tidak ada waria yang setidaknya menjadi operator?”, keresahan Margaretha yang akrab disapa mbak Etha. Diharapkan kedepan akan ada banyak video yang mengangkat kisah nyata kehidupan waria.(RikkyMF)