Search
Close this search box.

MAK IJAH, SEJAK KECIL DIASUH SEORANG WARIA

Ourvoice.or.id- Pada umumnya kebanyakan anak di Indonesia dirawat oleh kedua orang tua kandungnya yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan sebagai ibu dan bapak. Namun bagaimanakah apabila ada anak perempuan yang dirawat waria sebagai orang tua tunggalnya?

Siti Khadijah atau kerap disapa mak Ijah adalah perempuan berusia 48 tahun yang kini memiliki dua orang putri. Mak Ijah tinggal di Rt 10/ Rw 05 wilayah Kampung Bemo, Kelurahan Tambora Jakarta Barat. Wilayah yang dikenal dengan nama “Gang Banci”, karena mayoritas penduduknya waria.

Semenjak balita, Mak Ijah diasuh oleh Ka Emil, seorang waria yang berprofesi sebagai perias artis dan pengantin. Semasa kecil mak Ijah sempat dihina oleh teman-teman sebayanya karena orangtuanya waria. Namun mak Ijah tidak tersinggung karena merasa sudah haknya digariskan Tuhan untuk dibesarkan waria. Hal yang paling diingat saat mak Ijah sering diajak bekerja, “Dulu Ka Emil sering mengajak saya ngerias penganten dan artis-artis”.

Walaupun masih memiliki orangtua kandung, Mak Ijah lebih memilih untuk dirawat oleh orangtua angkatnya yang seorang waria. “gak ada masalah dirawat dan dibesarkan waria, saya justru merasa lebih disayang saat dirawat waria, apa aja di turutin”, ungkap mak ijah.

Di usia 15 tahun, mak Ijah terpaksa kembali tinggal dengan orangtua kandungnya karena Ka Emil jatuh sakit dan menghembuskan nafas terakhir saat usia mak ijah 19 tahun. Kenangan bersama orangtua angkatnya tercinta hanya tertinggal di memori saja, karena foto-foto kenangan yang dimiliki bersama Ka Emil telah hangus dilahap si jago merah 7 Februari 2013 lalu. 

Rasa sayang dengan waria yang telah membesarkannya, kini diaplikasikan mak Ijah menjadi kegiatan sosial untuk teman-teman waria yang tinggal di sekitarnya. Dengan tulus ikhlas mak Ijah membangun solidaritas antar waria  mengumpulkan iuran untuk mengadakan kegiatan positif seperti pengajian mingguan dan kas bakti sosial.  Selain itu mak Ijah mengumpulkan dana bantuan untuk waria yang menghadapi musibah. Mak Ijah juga rela untuk merawat teman-teman waria tua yang sakit di rumahnya. (Rikky Muchammad)