Search
Close this search box.

[Puisi] Nika: Atas Nama Kebebasan

Oleh: Herlangga Juniarko*

Setelah menunggu ribuan episode

Cerita-cerita yang telantar

Akhirnya, kita bertemu

Seperti aksara-aksara yang menyusun kata

 

DAM! DAM! DAM!

Di dada kita

Kata akan bebas

Berdetak menjadi genderang

Dalam jantung

Dalam vena, aorta

Atau apa pun

Yang mengalir dalam raga

 

Kita pernah melihat bocah-bocah

Bahagia

Tertawa

Berlarian dikerumuni hujan

Kemudian basah oleh makna

Serupa aksara-kasara yang bebas

Kemudian memilih berdebar

Genderang dalam dada

Menjadi kata apa saja

DAM! DAM! DAM!

 

Setelah menunggu ribuan episode

Akhirnya,

Kita bisa bebas menjadi kata

Apa saja

 

2023

 

Di Jalan Aceh, Bandung. Aku Ingin Menjadi Pahlawan!

Orang bilang,

Di negeri ini, pahlawan telah mati

Mereka terjebak dalam uang kertas berbagai edisi

Terinjak dan menjadi lebih kumal

Daripada cucian yang murung

Karena awan mendung

 

Anehnya,

Di Jalan Aceh, Bandung

Aku melihat pahlawan-pahlawan

Berdatangan. Bersama-sama menanam sebuah pohon

 

“Pohon ini tak akan pernah tumbang

Tak akan pernah gugur

Ia akan senantiasa mengusir segala

Mendung dan murung!”

Seru seorang pahlawan

Yang darahnya mengalir menjadi daun

 

Matahari dalam tubuhku berontak

Serupa harapan

Aku ingin hidup

Seperti pahlawan

 

Palang Merah Indonesia Kota Bandung, 2023

 

*Penulis adalah kontributor Suara Kita di Bandung. Mengisi hari sebagai freelance, tulisan-tulisannya banyak tersebar di media maya sebagai puisi dan cerpen. Penulis dapat dihubungi lewat media sosialnya dengan nama Herlangga Juniarko.

Bagikan