Search
Close this search box.

[Opini] Otoritas Tubuh

Oleh: Hartoyo*

SuaraKita.org – Kisah dalam video ini, sebuah kisah manusia tentang keragaman identitas gender dan seksual. 

Lahir secara biologis memiliki rahim dan mampu menghasilkan sel telur. Publik menyebutnya sebagai “perempuan”. Tetapi sang individu merasa diri sebagai “lelaki”. Terjadi penolakan atau pembangkangan sosial.

Karena secara biologis punya potensi hamil dan melahirkan, maka memutuskan untuk memiliki anak biologis. Apakah kemudian dirinya disebut perempuan atau lelaki, atau bukan keduanya? Disitulah otoritas tiap individu berhak menentukan sendiri, bukan sosial apalagi negara. 

Dalam video itu memang tidak dijelaskan sumber sperma yang dia dapat. Apakah melalui hubungan penetrasi antara vagina dan penis. Atau teknik lainnya, misalnya teknik bayi tabung atau inseminasi buatan. 

Dalam soal ini, sangat terlihat bagaimana setiap pemilik rahim sebenarnya punya otoritas penuh menentukan kehamilan/kelahiran dibanding sang pemilik sperma. 

Mungkin karena potensi otoritas itulah, sang pemilik vagina, rahim dan sel telur harus dikontrol secara sistematis oleh sistem patriarki. 

Kembali dari kisah sosok dalam video ini. Bagaimana identitas, ekspresi gender, dan orientasi seksual manusia sangat beragam. Tak bisa ditentukan selalu linier dari apa yang kita pikirkan. 

Setiap orang punya pengalaman sosial/spiritual sendiri, maupun identitas biologis sendiri. Tak bisa dirumuskan atau diformulasikan secara tunggal dan kaku. Sangat beragam dan sangat dinamis.

Tak bisa dipastikan bahwa setiap manusia yang bervagina selalu mau disebut sebagai perempuan, begitu juga untuk yang berpenis, baik secara permanen ataupun temporer. 

Harus kita akui, selama ini penamaan identitas perempuan dan lelaki adalah produk konstruksi/kuasa “rezim” atas tubuh, yang sangat kaku dan memaksa. Mana yang dianggap normal dan mana yang tak normal. 

Atas kuasa itulah, setiap tubuh kehilangan otoritas. Padahal semestinya “Tubuhku Otoritasku” 

*Hartoyo adalah Direktur Perkumpulan SuaraKita, sehari-hari aktif dalam fundraising SriKendes

Sumber:

BBC