SuaraKita.org – Beberapa ribu orang ambil bagian dalam parade LGBT Pride pertama di Bosnia pada minggu lalu. Acara tersebut memiliki keamanan yang tinggi termasuk unit anti-penembak jitu setelah beberapa kelompok Muslim konservatif mengorganisir aksi unjuk rasa.
Parade berjalan melalui ibukota Bosnia, Sarajevo, secara damai meskipun ada ketakutan karena ujaran kebencian yang agresif secara online.
“Saya selalu berpikir bahwa hak asasi manusia dasar harus ada untuk semua dan ketika saya melihat semua komentar kebencian terhadap pawai Pride, saya merasa itu adalah kewajiban saya untuk datang dan menunjukkan dukungan,” kata Sanja (54) dari Sarajevo, yang bergabung dengan berpawai bersama dengan suaminya.
Today, the first ever #Pride parade took place in🇧🇦#Sarajevo👍& our colleagues from the @eubih were in the middle of the action! The🇪🇺EU stands up & protects the rights of #LGBTI persons! 🇪🇺for🏳️🌈!🇪🇺for🏳️🌈equality!❤=❤! #EU4LGBTI
Infos👉 https://t.co/QdkHPOYABB pic.twitter.com/38TGV6mpzL— EU NEAR🇪🇺 (@eu_near) September 8, 2019
Lebih dari 1.000 petugas polisi berjaga-jaga untuk melindungi jalan yang dilalui parade dengan unit anti-sniper di atap rumah di sepanjang rute utama di pusat kota.
Major security operation, including counter-snipper units, to protect Bosnia’s first Pride March. #Sarajevp @AJEnglish @AJBalkans pic.twitter.com/WCTDKpN4Ia
— Aida Hadzimusic (@_Hominem_quaero) September 8, 2019
Bosnia adalah negara Balkan terakhir yang mengadakan parade pride karena negara itu ingin bergabung dengan Uni Eropa (UE). Diplomat UE dan duta besar Amerika Serikat untuk Bosnia, yang juga gay, bergabung dalam pawai mendukung komunitas LGBT.
“Ini adalah langkah penting dalam perlindungan hak-hak dasar semua warga negara di Bosnia dan Herzegovina, termasuk orang-orang LGBT, yang memiliki hak untuk menjalani kehidupan mereka bebas dari diskriminasi, pelecehan dan ancaman …,” Johannes Hahn, EU enlargement commissioner, mengatakan dalam sebuah tweet.
This is an important step in the protection of the fundamental rights of all citizens in #BiH, including of #LGBTI persons, who have the right to live their lives free from discrimination, abuse and threats, and enjoy full social inclusion. 2/2
— Johannes Hahn (@JHahnEU) September 8, 2019
Slogan untuk perayaan Pride adalah frasa “Tolong, pintunya!”. Ungkapan yang biasa didengar dalam angkutan umum di Bosnia, juga digunakan sebagai referensi untuk membuka pintu ‘lemari’ ketika orang-orang coming out.
Di masa lalu, upaya untuk mengatur perayaan Pride di negara ini telah berakhir dengan aksi kekerasan. Pada tahun 2008 dan 2014 acara yang diselenggarakan untuk mendukung orang-orang LGBT harus dibatalkan ketika para peserta diserang dengan kekerasan oleh para hooligan dan Islamis radikal.
Seniman queer Bosnia terkenal, Bozo Vreco, mengatakan bahwa kegiatan ini adalah langkah besar bagi negara:
“Ini adalah langkah besar ke depan untuk Bosnia dan Sarajevo, membuka pintu menuju Eropa dan dunia. Saya sangat bangga dan bahagia; Saya pikir cinta telah menang hari ini. ” (R.A.W)
Sumber: