Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Sebuah kartun yang menggemaskan menggambarkan kehidupan seorang anak laki-laki yang menemukan ‘keluarga untuk selamanya’ yang penuh cinta.

Video ini ditayangkan oleh Hopster, sebuah aplikasi entertainment sekaligus edukasi bagi anak-anak batita dan balita, bekerja sama dengan Diversity Role Model untuk membuat sebuah serial video pendek yang menggambarkan keluarga LGBT.

Tujuan utama dari serial ini adalah mengajarkan anak batita dan balita tentang kebergaman.

Salah satu video menggambarkan sebuah cerita tentang pasangan gay, Peter dan Mark, yang mengadopsi James.

Video ini diambil dari sudut pandang James, yang pertamanya ‘takut dan khawatir’ untuk bertemu dengan calon orangtuanya, tetapi akhirnya ia sadar bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkna.

Cerita pun berlanjut ketika Peter dan Mark mengadopsi James, kemudian James pun membuat suatu catatan yang menuliskan beberrapa alasan mengapa ia mencintai keluarga barunya.

Video animasi yang lain menggambarkan Lynsey yang akhirnya bertemu dengan kekasihnya Holly, dan perjalan Stuart dalam menemukan identitas gendernya.

‘Melihat cerita-cerita yang mempromosikan perbedaan dan keberagaman, keluarga yang penuh cinta menjadi hidup dan diperkuat keada anak-anak untuk mendorong penerimaan di seluruh dunia,’ jelas Adam McCann, CEO dari Diversity Role Models.

Dia pun menambahkan: ‘Kami bangga bisa bekerja sama dengan Hopster, dan kami mendukung pekerjaan mereka yang berkelanjutan dalam menjaga pandangan anak-anak muda dan mendukung orang tua saat mereka mengajar di rumah.’

Kartun Love is Love

Selain itu juga, dalam rangka bulan Pride, Hopster juga meluncurkan lagu baru berjudul Love is Love.

Dalam video tersebut ditunjukkan keberagaman keluarga yang merayakan kasih sayang.

‘Rainbow Stories’ berfokus pada cinta, keluarga, penerimaan, pertemanan dan rasa percaya,’ jelas Miki Chojnacka, Chief Creative dan Content Officer Hopster. ‘Menemukan kisah nyata dan menerjemahkannya dalam bentuk video pendek animasi bagi anak-anak usia pra-sekolah merupakan pengalaman yang sangat berharga.’

‘Komunitas LGBT kurang terwakili dalam konten pra-sekolah dan kami sangat bangga telah bekerja sama dengan Diversity Role Model dan membuat perubahan yang diperlukan,’ tutupnya. (K.O)

 

Sumber:

GSN