Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Taiga Ishikawa (45) terpilih menjadi anggota parlemen, dengan oposisi utama Partai Demokrat Konstitusional,  partai pembuat undang-undang LGBT  terbuka pertama Jepang  yang terpilih pada tahun 2017.

Lelaki gay pertama di Jepang yang menjadi anggota parlemen mengatakan bahwa ia percaya Jepang pada akhirnya akan melegalkan pernikahan sesama jenis, beberapa bulan setelah Taiwan menjadi yang pertama di Asia yang melealkan kesetaraan pernikahan.

“Sejak awal 2000-an, masalah kesetaraan pernikahan bagi pasangan sesama jenis telah berkembang pesat,” kata Taiga Ishikawa.

“Aku yakin itu akan terjadi dalam enam tahun masa jabatanku.”

Undang-undang di Jepang tentang masalah LGBT relatif liberal dibandingkan dengan banyak negara Asia, hubungan homoseksual telah legal sejak tahun 1880, tetapi menjadi gay secara terbuka tetap merupakan hal yang tabu.

Pernikahan sesama jenis adalah ilegal dan Perdana Menteri Shinzo Abe telah menentang upaya untuk melegalkannya.

Pernikahan sesama jenis telah legal di 27 negara, juga Taiwan, yang dianggap Cina sebagai provinsi yang membelot. Negara dengen pemerintahan sendiri itu mengesahkan pernikahan sesama jenis pada bulan Mei, sementara Thailand telah menyusun rancangan undang-undang yang akan mengakui pasangan sesama jenis.

Taiga Ishikawa mengatakan pemilihannya menunjukkan bahwa semakin banyak orang Jepang yang mendukung kesetaraan pernikahan. Dia memuji langkah-langkah yang dilakukan terhadap kesetaraan pernikahan baru-baru ini di negara-negara seperti Ekuador dan Irlandia Utara.

“Sangat menguatkan bagi komunitas LGBT di Jepang dengan meningkatnya penerimaan pernikahan sesama jenis di luar negeri,” katanya.

“Saya pikir kita punya terobosan sekarang dan saya berencana untuk mengajukan ide ini (tentang pernikahan sesama jenis).”

Namun, kemenangan Shinzo Abe dalam pemilihan anggota parlemen telah membuat beberapa aktivis LGBT mempertanyakan apakah reformasi akan segera tercapai.

Dalam debat pemimpin partai yang disiarkan televisi menjelang pemilihan,  Shinzo Abe (64), menyuarakan penentangannya terhadap pernikahan sesama jenis.

“Kami sekarang memiliki seorang lelaki gay secara terbuka di parlemen, tetapi pada saat yang sama kami masih memiliki partai terkuat yang … menentang gagasan persamaan pernikahan untuk saat ini,” kata Kan Kikumoto, seorang aktivis LGBT di Tokyo.

Anggota parlemen lesbian terbuka pertama Jepang, Kanako Otsuji  (44), membantu menyusun undang-undang kesetaraan pernikahan pada bulan Juni tetapi Partai Demokrat Liberal yang berkuasa dan partai koalisinya, Komeito, telah menolak untuk memperdebatkannya.

Meskipun ada tentangan politis, sebuah survei oleh raksasa iklan Jepang Dentsu menemukan bahwa 78 persen orang berusia 20 hingga 60 lebih memilih melegalkan pernikahan sesama jenis, mengalami kenaikan dari 51 persen yang disurvei pada tahun 2017 oleh Japan Broadcasting Corp. (K.O)

Sumber:

Asahi