SuaraKita.org – Google akhirnya menghapus sebuah aplikasi yang mempromosikan praktik-praktik “konversi gay” yang berbahaya dari toko online-nya setelah berbulan-bulan tekanan dari kelompok LGBT dan politisi.
Living Hope Ministries, organisasi Kristen yang berbasis di AS di belakang aplikasi, menyebut LGBT sebagai individu yang “rusak secara seksual” dan mengklaim bahwa “gaya hidup gay berbahaya secara rohani dan fisik” dan “dapat diubah melalui kekuatan Yesus Kristus.”
“Setelah berkonsultasi dengan kelompok advokasi luar, meninjau kebijakan kami, dan memastikan kami memiliki pemahaman menyeluruh tentang aplikasi dan hubungannya dengan terapi konversi, kami telah memutuskan untuk menghapusnya dari Play Store, konsisten dengan toko aplikasi lain,” sebuah Juru bicara Google mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Namun Google telah menuai kritik karena tidak mengikuti jejak raksasa teknologi lainnya seperti Apple dan Amazon, yang dengan cepat menarik aplikasi dari toko mereka pada bulan Desember setelah petisi online.
Aplikasi ini menyarankan orang-orang LGBT untuk “mencari seorang terapis Kristen yang memiliki perspektif penebusan homoseksualitas” untuk “pulih” dari ketertarikan pada anggota dengan jenis kelamin yang sama.
Satu artikel di aplikasi tersebut menyarankan untuk menemui seorang pendeta yang memiliki “pemahaman alkitabiah bahwa homoseksualitas dapat diubah melalui kekuatan Yesus Kristus.”
“Terima bahwa Anda perlu memisahkan diri dari koneksi ke gaya hidup gay,” bunyi materi dalam aplikasi tersebut.
“Gambar, kenang-kenangan, apa pun yang menghubungkanmu dengan masa lalumu adalah pintu terbuka untuk ikatan dosa emosional dan seksual.”
Kelompok LGBT, termasuk kelompok aktivis Truth Wins Out dan organisasi kesehatan New South Wales ACON , menuduh kelompok itu mempromosikan terapi “konversi gay” yang berbahaya.
“Kami senang bahwa Google akhirnya menghapus aplikasi berbahaya yang menargetkan kaum muda LGBT dengan pesan beracun rasa bersalah dan malu,” kata direktur eksekutif Truth Wins Out Wayne Besen.
“Masih tak terduga mengapa Google dengan keras kepala membela hal yang tidak dapat dipertahankan selama berbulan-bulan, ketika konten yang penuh kebencian dan destruktif dalam aplikasi ini seharusnya terbukti dengan sendirinya.
“Kami berharap ini mengirimkan pesan yang kuat bahwa produk ‘pray the gay away’ tidak dapat diterima dan tidak memiliki tempat di masyarakat yang layak dan beradab.”
Terapi “konversi gay” dikecam sebagai terapi berbahaya oleh banyak badan di seluruh dunia dan sebuah laporan yang dirilis tahun lalu mendokumentasikan bahaya jangka panjang yang telah dilakukan terapi terhadap para penyintas. (R.A.W)
Sumber: