Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Masalah kesehatan masih menjadi masalah yang serius bagi komunitas LGBT. Untuk pertama kalinya, dokter mentransplantasikan organ dari donor HIV positif ke penerima HIV positif.

Ahli bedah di Rumah Sakit Johns Hopkins, sebuah universitas riset di Baltimore, Maryland, melakukan terobosan medis. Mereka mentransplantasikan ginjal dari Nina Martinez (35), ke penerima anonim.

Dengan operasi yang sukses, dari mana kedua pasien pulih, penerima terbebas dari cuci darah untuk pertama kalinya dalam setahun.

“Masyarakat menganggap saya dan orang-orang seperti saya adalah orang yang membawa kematian,” kata Nina, yang memperoleh status HIV positif karena transfusi darah ketika masih bayi, sebelum operasi.

“Dan saya tidak bisa menemukan cara yang lebih baik untuk menunjukkan bahwa orang-orang seperti saya dapat membawa kehidupan.”

Keberhasilan ini bisa memerangi stigma terhadap penyakit yang menyerang jutaan orang.

Baik Nina dan penerima akan tetap menggunakan ARV untuk waktu yang tidak terbatas. Nina dalam kondisi kesehatan yang ‘sangat baik’ menurut Christine Durand, seorang profesor kedokteran di Hopkins, dan viral loadnya tidak terdeteksi.

Nina Martinez dan Dr. Dorry Segev, profesor bedah di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins

Pada tahun 2016, sebuah undang-undang disahkan yang memungkinkan transplantasi organ dari orang yang meninggal dengan HIV positif ke penerima HIV positif.

Namun, ini adalah transplantasi pertama yang diketahui dari orang yang hidup dengan HIV positif.

Dokter sebelumnya percaya meninggalkan ODHA dengan hanya satu ginjal terlalu berbahaya untuk transplantasi. Namun sebuah penelitian di tahun 2017 terhadap 42.000 orang oleh para peneliti di Hopkins, menemukan bahwa risiko pengembangan penyakit ginjal untuk orang HIV-positif yang sehat tidak secara signifikan lebih besar daripada orang HIV-negatif.

“Orang dengan HIV hari ini tidak dapat menyumbangkan darah. Tetapi sekarang mereka dapat menyumbangkan ginjal, ‘kata Dorry Segev, seorang profesor bedah di Hopkins School of Medicine. Dia juga memimpin tim peneliti dan mengambil ginjal kiri Nina Martinez.

Saat ini, lebih dari ribuan orang berada dalam daftar tunggu untuk transplantasi organ. Kebanyakan dari mereka membutuhkan ginjal.

Dorry Segev menambahkan: ‘Mereka memiliki penyakit yang 30 tahun lalu adalah hukuman mati. Hari ini mereka sangat sehat sehingga mereka bisa memberi hidup kepada orang lain.’ (R.A.W)

Sumber:

GSN