Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Sex Research, menemukan bahwa perempuan biseksual dipandang sebagai “lebih bingung, tidak pilih-pilih, dan cenderung kurang pada hubungan monogami” daripada lesbian dan perempuan heteroseksual – ini dikenal sebagai stereotip lama biseksual.

Partisipan terdiri dari 300 orang yang semuanya berbasis di Amerika dan, mengingat sejumlah kecil peserta dari kelompok minoritas seksual dalam sampel, penelitian ini hanya berfokus pada peserta yang mengidentifikasi diri mereka sebagai heteroseksual, tidak termasuk 38 peserta yang mengidentifikasi sebagai lesbian, gay, dan biseksual.

Berbicara di situs berita psikologi dan neuroscience, PsyPost , penulis laporan penelitian  Alon Zivony dari Tel Aviv University mengatakan: “Orang-orang biseksual (yang tertarik pada lebih dari satu jenis kelamin) hidup dalam konflik yang konstan.

“Tapi tidak seperti apa yang umumnya diasumsikan, konflik ini bersifat eksternal daripada internal, yang disebabkan oleh sikap negatif masyarakat terhadap biseksualitas.

“Di satu sisi, masyarakat biasanya mengabaikan biseksualitas. Setiap kali seseorang menyatakan kecenderungan biseksual, mereka secara otomatis dikategorikan sebagai ‘gay, heteroseksual, atau berbohong’. Di sisi lain, biseksualitas dikaitkan dengan ketidakdewasaan dan ketidakmampuan untuk mempertahankan suatu hubungan.

“Harapan saya adalah bahwa mengungkap prasangka ini dapat membantu mengurangi kerugian besar yang ditimbulkan pada individu biseksual.”

Alon Zivony menambahkan: “Stereotip biseksual tampaknya disimpulkan berdasarkan pada gagasan bahwa lelaki dan perempuan adalah berseberangan: jika seseorang memiliki dua daya tarik yang berlawanan, maka dapat dipastikan bahwa orang ini akan bingung.

“Namun, menjadi semakin jelas bahwa gender tidak boleh dilihat dua kategori dikotomis dan berlawanan. Begitu kita melepaskan gagasan bahwa gender adalah biner, lebih mudah untuk melihat mengapa biseksualitas tidak dapat menentukan kepribadian seseorang.”

Menurut temuan penelitian, pendidikan, visibilitas, dan berbicara lebih banyak tentang biseksualitas dan orang-orang biseksual adalah apa yang diperlukan untuk mengubah cara masyarakat melihat dan berpikir tentang orang biseksual.

“Kami menemukan bahwa orang-orang yang kurang pengetahuan tentang biseksualitas lebih cenderung menilai perempuan biseksual sebagai bingung dan tidak mampu memilih. Ini berarti bahwa kecenderungan masyarakat untuk mengabaikan biseksualitas berbahaya bagi biseksual, ” Alon Zivony memperingatkan.

“Tetapi temuan ini juga menggembirakan sampai taraf tertentu, yang berarti mendidik masyarakat tentang biseksualitas dapat membantu mengurangi prasangka dan karenanya meningkatkan kehidupan individu biseksual.

“Sebagai masyarakat, kita perlu berbicara lebih banyak tentang biseksualitas.”

Mari berdiskusi, termasuk juga bersama dengan orang-orang LGT. (R.A.W)

Laporan penelitian dapat diunduh pada tautan berikut:

[gview file=”http://suarakita.org/wp-content/uploads/2019/01/The-Journal-of-Sex-Research-Volume-issue-2018-Zivony-Alon-Saguy-Tamar-Stereotype-Deduction-About-Bisexual-Women.pdf”]

Sumber:

diva