Ribuan orang berpawai dengan bangga melalui jalan-jalan di Delhi Minggu (25/11) dalam gay pride parade pertama sejak pengadilan tertinggi India mendekriminalisasi homoseksualitas.
Para peserta melambai-lambaikan bendera pelangi dan plakat-plakat bertuliskan “Love Wins” dan “Adios 377” – referensi terhadap hukum era kolonial yang melarang seks gay yang dihapuskan pada bulan September lalu.
Penyelenggara mengatakan pawai tahun ini adalah yang terbesar sejak dimulai pada tahun 2007, dengan bersuka ria melantunkan “We Got Our Freedom!” saat mereka merayakan keputusan bersejarah.
“Ini pertama kalinya kami tidak berpawai sebagai penjahat,” kata Deepti, salah satu penyelenggara dari Delhi Queer Pride Group.
“Orang-orang berparade dengan kebebasan dan tanpa beban,” katanya.
Mahkamah Agung pada bulan September menghapuskan pasal 377 dari KUHP di India, memicu adegan emosional di tangga gedung pengadilan.
Undang-undang itu, yang diperkenalkan oleh Inggris pada tahun 1861, memberikan hukuman penjara hingga 10 tahun. Meskipun jarang diberlakukan, pasal tersebut digunakan untuk melecehkan dan mengintimidasi komunitas gay India, kata para kritikus.
Undang-undang kontroversial itu secara singkat dicabut pada tahun 2009 tetapi diberlakukan kembali di keputusan banding oleh kelompok agama di Mahkamah Agung pada tahun 2014.
India kini menjadi salah satu dari 120 negara yang secara efektif telah mendekriminalisasi homoseksualitas.
“Pawai ini adalah tentang kebahagiaan, kebahagiaan dan kebahagiaan,” kata Deepanshu Goswami, seorang peserta pawai.
Tetapi komunitas gay masih menghadapi stigma di India yang konservatif, di mana homoseksualitas tetap dirahasiakan di bagian masyarakat tradisional.
“Ini akan membutuhkan satu generasi lagi untuk penerimaan sosial tetapi faktor ketakutan itu hilang. Saya menikmati hidup saya sebagai warga negara sekarang,” katanya. (R.A.W)
Sumber: