SuaraKita.org – Ratusan mahasiswa University of Philippines turun ke jalan untuk kesetaraan pada 19 September.
Mereka merayakan LGBT Pride dengan pawai di Quezon City, kota yang paling padat penduduknya di negara tersebut.
Sementara itu, ibu kota Filipina, Manila juga merayakan komunitas LGBT dengan pride parade pada 30 Juni lalu, sudah waktunya bagi para mahasiswa Kota Quezon untuk menunjukkan dukungan mereka kepada LGBT.
Turun ke jalan
Mereka yang berpartisipasi dalam parade membentangkan bendera pelangi dan mengusung plakat dengan slogan Tumitindig Tumitindi. Itu berarti ‘naik ke atas’ dalam bahasa Tagalog, bahasa kedua yang paling banyak digunakan di Filipina.
Meskipun hujan deras, mereka menguasai jalan-jalan di kota Quezon dan menghiasi gedung universitas, seakan kembali ke awal abad ke-20, dalam warna pelangi. Selama pawai, banyak yang berbagi foto di media sosial.
Hak LGBT di Filipina
Meskipun Filipina tidak secara resmi melarang pernikahan sesama jenis, tidak ada pengakuan formal terhadap pasangan sesama jenis.
Faktanya, Hukum Keluarga Filipina mengandung definisi pernikahan yang mengecualikan pasangan sesama jenis. Faktanya, ini adalah ‘kontrak khusus persatuan permanen antara seorang pria dan seorang wanita’.
Selain itu, adopsi tidak mungkin untuk pasangan sesama jenis. Namun, individu lajang dapat mengadopsi anak-anak. (R.A.W)
Sumber: