Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Aplikasi ponsel cerdas terbaru di Filipina dikembangkan dalam upaya untuk menghubungkan lebih banyak LGBT dan yang lainnya dengan akses kondom gratis di ‘ruang aman’.

Pengembang aplikasi, grup advokasi LoveYourself, berharap dapat mengatasi tingkat infeksi HIV yang tinggi di negara itu.

Aplikasi Safe Spaces muncul setelah komunitas LGBT dan departemen kesehatan negara itu melaporkan akses yang buruk untuk mendapatkan kondom, kata Vinn Pagtakhan, Pendiri dan Direktur Eksekutif LoveYourself.

Relawan pengembang aplikasi tersebut terinspirasi oleh Pokemon Go yang menjadi hit di ibukota, Manila, selama pengembangan, katanya.

Filipina memiliki tingkat infeksi HIV baru tertinggi di dunia. lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL) dan perempuan transgender (TGW) sangat berisiko.

Seringkali, stigma dan diskriminasi mencegah mereka mengakses kondom untuk perlindungan.

Aplikasi Safe Spaces menyediakan penggunanya lokasi tempat-tempat untuk mengambil kondom dan pelicin gratis yang aman dari stigma dan prasangka.

Pengguna dapat menemukan ‘tempat aman’ di aplikasi dan menemukan dispenser dengan logo rahasia.

“Kami memiliki 1.000 unduhan di bulan pertama,” kata Vinn Pagtakhan.

“Sekarang, kami telah memiliki hampir 10.000 unduhan dan 72 perusahaan mitra mendistribusikan 1.000 kondom kurang dari satu minggu,” kata Vinn Pagtakhan.

Mengatasi ‘keadaan darurat nasional’ Filipina

Kasus HIV baru di Filipina pada tahun 2017 mencapai 11.103 kasus. Sangat mengherankan, itu naik lebih dari 3.000 persen dibandingkan dengan sepuluh tahun sebelumnya.

Para profesional kesehatan telah menjabarkan peningkatan tersebut -terutama pada individu LSL dan TGW yang berusia antara 15 hingga 24 tahun- sebagai ‘darurat nasional.’

Menurut para ahli, penggunaan kondom yang rendah di Filipina adalah alasan utama untuk peningkatan infeksi HIV.

Negara yang didominasi Katolik secara sosial konservatif, mencegah akses ke kondom.

Selain itu, undang-undang melarang pekerja kesehatan menyediakan proteksi pada warga yang berusia kurang dari 18 tahun. Hukum juga melarang tes HIV untuk warga yang berusia di bawah 18 tahun tanpa persetujuan orang tua.

Pemerintah Filipina telah gagal untuk menganjurkan penggunaan kondom dan menyediakan pendidikan seks yang memadai, Carlos Conde dari Human Rights Watch.

“Kondom adalah cara yang paling andal dan mudah tersedia untuk mencegah penyebaran HIV,” katanya. “Sayangnya, pemerintah tidak peduli.”

Lebih dari sekadar ruang yang aman

LoveYourself sedang dalam proses menambahkan lebih banyak dispenser kondom di Metro Manila. Dengan target memiliki 150 lokasi dispenser kondom di seluruh negeri pada akhir tahun ini.

Dispenser kondom adalah awal dari apa yang LoveYourself inginkan agar aplikasi seluler menjadi tempat untuk promosi kesehatan seksual.

Kedepannya Vinn Pagtakhan berharap untuk menyediakan program pendidikan seksual dan upaya lainnya untuk pencegahan penyakit menular seksual dan HIV. (R.A.W)

Sumber:

GSN