Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Denmark memodernisasi sistem donor darahnya untuk “lebih merangkul kesetaraan gender” dengan mengizinkan laki-laki gay untuk menyumbangkan darah.

The Copenhagen Post melaporkan bahwa meskipun aktivis berkampanye selama bertahun-tahun, ketakutan akan virus HIV mengindikasikan bahwa lelaki gay pernah dilarang mendonorkan darah.

Namun menteri kesehatan Denmark Ellen Trane Nørby mengungkapkan bahwa undang-undang baru akan berlaku pada tahun 2019.

“Otoritas [keselamatan pasien] telah menemukan model yang kami rasa aman dan oleh karena itu kami akan memasukkannya ke Denmark. Semua mekanisme keselamatan dalam sistem donor darah kami dibangun berdasarkan kepercayaan dan kami memiliki beberapa tes yang sangat canggih yang memeriksa darah, ”kata Ellen Trane Nørby.

Dengan legislasi baru ini berarti lelaki gay akan dapat mendonorkan darah jika mereka belum berhubungan seks dengan sesama lelaki dalam jangka waktu empat bulan.

Tetapi periode waktu dibatalkan jika donor itu menjalin hubungan dengan satu pasangan.

Tahun lalu di Inggris pemerintah melonggarkan aturan yang melarang lelaki yang melakukan hubungan seks dengan lelaki untuk mendonorkan darah.

Aturan donor darah di Inggris sebelumnya melarang lelaki yang melakukan hubungan seks dengan lelaki untuk mendonorkan darah jika mereka telah aktif secara seksual dalam 12 bulan terakhir.

Periode penangguhan (blanket deferral period) untuk lelaki gay, dimaksudkan untuk membantu mencegah kontaminasi HIV dari suplai darah, berada di bawah pengawasan yang meningkat karena gagal untuk mencerminkan kemampuan skrining modern.

Perubahan yang diumumkan pemerintah Inggris pada bulan Juli 2017 memperpendek periode penangguhan menjadi tiga bulan – yang berarti lelaki gay hanya diminta untuk tidak melakukan seks anal atau oral selama 12 minggu sebelum dapat mendonorkan darah.

Pemerintah mengatakan perubahan, yang direkomendasikan oleh Komite Penasehat Keamanan Darah, Jaringan dan Organ (Advisory Committee on the Safety of Blood, Tissues and Organs/SaBTO), “didasarkan pada bukti ilmiah terbaru dan kemajuan medis, yang akan menawarkan lebih banyak orang kesempatan untuk mendonorkan darah tanpa mempengaruhi keamanan suplai darah ”. (R.A.W)

Sumber:

pinknews