SuaraKita.org – Kota Chiba, yang terletak disebelah timur Tokyo, mengatakan akan mulai menerbitkan sertifikat kemitraan untuk pasangan lesbian, gay, biseksual dan transgender serta pasangan suami-istri mulai April tahun depan.
Kota-kota di Jepang mulai mengeluarkan sertifikat untuk kelompok minoritas seksual, semenjak distrik Tokyo Shibuya dan Setagaya menjadi pemerintah daerah pertama yang mengakui kemitraan tersebut pada tahun 2015. Mereka diikuti oleh kota Iga, Takarazuka, Naha, Sapporo, Fukuoka dan Osaka .
Chiba akan menjadi kotamadya pertama yang tidak membatasi pengakuan kepada pasangan LGBT, mengatakan pemohon hanya perlu memenuhi seperangkat persyaratan seperti bahwa kedua orang setidaknya berusia 20 tahun, tanpa pasangan, dan baik yang tinggal atau berencana untuk tinggal di kota tersebut.
“Kami akan menciptakan sebuah dasar di mana orang dapat hidup dengan cara yang mereka inginkan,” kata Walikota Toshihito Kumagai dalam konferensi pers, Walikota berharap agar gerakan kotanya akan menjadi “katalis” bagi orang untuk berpikir tentang konsep keluarga dan kemitraan.
Sementara Jepang telah melakukan upaya untuk menghapuskan diskriminasi terhadap minoritas seksual, serangkaian komentar anti-LGBT baru-baru ini oleh anggota parlemen telah memicu kritik publik.
Seorang anggota parlemen perempuan dari Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa melempar kecaman dengan menulis sebuah artikel di bulan Juli yang mengatakan bahwa pasangan LGBT “tidak produktif” karena mereka tidak bereproduksi. Seorang anggota parlemen LDP lainnya juga mendapat kecaman karena mengatakan di sebuah acara internet bahwa hubungan sesama jenis adalah “sesuatu yang seperti hobi.” (R.A.W)
Sumber: